Sheryl Sheinafia baru saja mengeluarkan album ketiganya yang berjudul Jennovine. Menurutnya, nama dari album tersebut memiliki makna tersendiri baginya. Dia mendapatkan inspirasi nama dari album itu dari sebuah mimpi yang datang padanya.
Dalam mimpi itu, dia melahirkan sebuah gitar bernama Jennovine. Uniknya, gitar tersebut adalah gitar yang dimiliki oleh musisi Endah Widiastuti dari duo Endah N Rhesa.
"Jennovine itu aku buat sendiri, itu muncul di mimpi aku. Di dalam mimpi aku, aku dalam proses persalinan terus aku melahirkan sebuah gitar yang benar-benar aku inginkan. Karena aku sampai saat ini selalu mengidolakan Endah-nya Endah N Rhesa, dan aku melahirkan gitar ini kayak gitarnya mbak Endah. Gitarnya itu aku kasih nama Jennovine. Cuman di saat itu, aku nggak berpikir panjang. Di saat bangun aku kayak, kenapa obsesinya harus proses ngelahirin?" cerita dia dalam wawancara virtual dengan detikcom, baru-baru ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah materi di albumnya rampung dia tulis, Sheryl Sheinafia pun teringat kata Jennovine dalam mimpinya. Dia pun merasa nama itu sesuai dengan apa yang ingin dia sampaikan dalam albumnya itu.
Menurut Sheryl Sheinafia, proses melahirkan nyaris mirip dengan apa yang dia lalui untuk mengeluarkan Jennovine. Kelahiran dapat menyimbolkan sesuatu yang baru. Lewat Jennovine, dia ingin menyuguhkan warna musik yang benar-benar berbeda dari yang pernah dia keluarkan sebelumnya.
Namun, warna musik yang berbeda itulah yang benar-benar Sheryl Sheinafia ingin keluarkan sejak lama.
"Di situ aku jadi sadar, dengan nama yang aku lahirin itu, oh Jennovine, itu my introduction, it's something new, it's a birth," kisahnya.
Penyanyi dan aktris kelahiran 4 Desember 1996 itu juga bercerita penggarapan dan perilisan Jennovine adalah proses untuk dia kembali menemukan dirinya.
"Aku merasa kembali kepada diriku 12 tahun yang lalu tapi dalam versi yang jauh lebih kuat," ungkap dia.
Musik yang ditawarkan Sheryl Sheinafia dalam Jennovine terbilang berbeda dari yang ia pernah dia rilis dalam album self-titled (2013) maupun ii (2017). Namun, dia mengaku tidak memiliki sedikit pun kekhawatiran terhadap karyanya.
"Gue makanin semua musik yang mungkin tidak jadi referensi buat jualan. Tapi buat aku, aku suka jenis-jenis musik seperti itu. Aku begitu merasa yakin pada Jennovine dan aku sudah lama tidak merasakannya," jelasnya.
Rupanya keyakinan Sheryl Sheinafia terbukti. Menurutnya, beberapa orang yang benar-benar mengenalnya justru sangat mengapresiasi albumnya.
Dia pun mengibaratkan pendengar Jennovine layaknya seleksi dalam pertemanan. Bila lingkup pertemanan seseorang akan mengecil seiring bertambahnya waktu dan yang bertahan hanya lah teman yang benar-benar setia, Sheryl pun menganalogikan hal tersebut terhadap pendengarnya.
"Orang yang benar-benar mengenal aku, yang tahu aku sebenernya seperti apa, mereka malah kembali lagi dan mengapresiasi aku. It's not about million streams anymore, it's about hundred people who will listen to it, but they listen to it over and over again," kata dia.
(srs/nu2)