Profil Tulus, Nyanyi Sepatu Hingga ke Luar Negeri

Profil Tulus, Nyanyi Sepatu Hingga ke Luar Negeri

Nanda Alifah - detikHot
Rabu, 16 Des 2020 11:53 WIB
Konser Tulus
Profil Tulus, penyanyi berderet kesuksesan Foto: Ismail/detikHOT
Jakarta -

Tulus memiliki nama lengkap Muhammad Tulus, lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat. Dia merupakan seorang penyanyi, penulis lagu sekaligus arsitek. Profesinya sebagai arsitek itu dijalani Tulus setelah tamat dari studinya di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

Lewat lagunya bertajuk Sepatu, nama Tulus semakin menanjak di industri musik Indonesia. Penyanyi pria berbakat ini telah memenangkan sejumlah penghargaan lewat karya-karyanya yang luar biasa. 50 Penghargaan baik di bidang musik dan sinematografi, telah TULUS dapatkan di 7 tahun perjalanan musiknya.

Pada 2017 lalu, 5 piala AMI Awards dari album Monokrom berhasil diraihnya. Tulus juga sempat dipilih untuk memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya pada upacara pembukaan Asian Games ke-18 yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama seperti Davy Linggar, Melati Suryodharmo, Papermoon Puppet Theatre, dan Kendra Paramita adalah 4 diantara banyak nama lain yang penah berkolaborasi dengan Tulus.

Pria berusia 33 tahun ini memang sudah menunjukan bakat menyanyinya sejak kecil meski keluarganya bukanlah keluarga musikus. Sang ibu yang menyadari hal itu memperkenalkan Tulus dengan berbagai aliran jenis musik.

ADVERTISEMENT

Dalam bermain musik, dia belajar cara mengapresiasi keindahan sambil mempertahankan struktur dan fungsi musik itu sendiri. Sama halnya dengan seni arsitektur yang juga mengaplikasikan tiga fungsi; keindahan, struktur, dan fungsi dalam bangun ruang.

Memiliki Perusahaan Musik Sendiri

Tulus mengawali debutnya sebagai musisi lewat album self tittled yang diproduseri Ari 'Aru' Renaldi, dan didistribusikan oleh Demajors. Album tersebut juga dirilis oleh perusahaan rekaman milik Tulus sendiri, Tulus Company yang dia bangun bersama kakaknya, Riri Muktamar. Sang kakak juga menjabat sebagai produser eksekutif di label tersebut.

TulusCompany selaku label rekaman dan manajemen artis telah merilis 3 kantung album musik untuk Tulus. Semua karya musik yang ada dalam ketiga kantung album musik tersebut adalah hasil karya cipta Tulus.

Beberapa single dari album perdana miliknya kebanyakan dibuat oleh Tulus sendiri, seperti Sewindu, Teman Hidup, Kisah Sebentar, Tuan Nona Kesepian, dan Jatuh Cinta hilir mudik di tangga lagu Indonesia.

Dilansir dari situstulus.com, saat ini lagu-lagu Tulus telah didengarkan sebanyak 97,01 juta kali lewat layanan digital streaming, Spotify. Dia juga menjadi musisi Indonesia pertama yang berhasil meraih 1 juta pelanggan di layanan digital streaming, Spotify. Memiliki 425.668 pelanggan di kanal Youtube MusikTulus, seluruh video Tulus telah disaksikan sebanyak 224.098.506 kali.

Perjalanan Konsernya

Tulus mengadakan perdananya di Auditorium Centre Culturel Francais (sekarang IFI) Bandung dengan tajuk TULUS: An Introduction yang diselenggarakan tanggal 28 September 2011.

Selain itu, dia juga mengadakan konser bertema TULUS-Beyond Sincere di Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal 25 Mei 2012 dan konser tunggal bertajuk 'Konser Diorama' pada tanggal 9 Mei 2013 di Teater Tertutup Dago Tea House Bandung.

Tulus juga menjadi pendatang baru paling diperhitungkan pada event Jakarta International Java Jazz Festival 2013. Dalam perhelatan akbar tersebut, Tulus berkolaborasi dengan penyanyi Jazz cantik Raisa dalam lagu Teman Hidup dan A Whole New World.

Tak hanya Raisa, Tulus juga berkolaborasi dengan grup vokal RAN dengan meluncurkan single Kita Bisa. Tulus pun ikut berpartisipasi dalam acara amal mahasiswa Indonesia yang merupakan bagian dari PPI Jerman. Acara amal yang diberi tajuk Sound of Indonesia 2013 itu diselenggarakan di Friedrich-Ebert Halle, Hamburg, Jerman pada bulan Oktober.

Mengantar peluncuran album keduanya yang bertajuk Gajah, Tulus lagi-lagi mengadakan konser tunggal bertajuk Konser Gajah Tulus yang diselenggarakan di Budaya Ganesha Bandung, Balai Kartini Kartika Expo Jakarta, dan Grand Pasific Hall Yogyakarta.

Dianugerahi Banyak Penghargaan

Namanya semakin melambung sejak mengeluarkan album keduanya itu. Lagu-lagu Tulus cepat diterima oleh masyarakat karena tidak pasaran serta memberikan nuansa tersendiri di hati penggemar.

Bahkan, dia dinobatkan sebagai Editor's Choice: Rookie of The Year oleh Rolling Stone Indonesia pada tahun 2013. Tidak sampai di sana, album perdananya juga bertengger sebagai juara pada chart Rolling Stone selama bulan Januari hingga Februari 2013. Begitu juga dengan single Teman Hidup berhasil menjadi jawara chart K-20 Kompas TV.

Tulus tampil di festival music internasional Asia-Pasifik yang diadakan di Singapura pada tanggal 20-21 Mei 2015 dengan tema Music Matters Live 2015. Dirinya tampil di tiga tempat berbeda selama dua hari berturut-turut.

Setahun kemudian Tulus kembali merilis album Monokrom. Album tersebut memiliki pesan, yaitu ucapan terima kasih untuk banyak pihak yang pernah terlibat dalam kehidupannya. Dalam perekaman album tersebut, Tulus bekerja sama dengan The City of Prague Philharmonic Orchestra yang berdomisili di Praha, Republik Ceko. Single andalan dalam album Monokrom ini adalah Pamit dan Ruang Sendiri.

Atas semua karyanya, Tulus pun banyak dianugerahi berbagai penghargaan, beberapa di antaranya yaitu Artis of the Year, HAI Magazine 2014, Male Singer of the Year, Indonesian Choice Awards 2014, Music Video of the Year, Indonesian Choice Awards 2017, serta memborong penghargaan dari berbagai katagori di Indonesia Music Awards 2015 dan 2017.

Berkarya Hingga ke Luar Negeri

Sukses di Indonesia, Tulus pun mulai menjamah negara lain untuk mempublikasikan karyanya. Di 2015, Tulus mulai berekspansi ke Jepang. Langkah awal yang dilakukannya sewaktu di Jepang ialah dengan merilis lagu berbahasa Jepang ciptaan TULUS untuk pertama kalinya yang berjudul Kutsu. Kutsu merupakan lagu Sepatu yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang.

Di tahun ketiga perjalanan musik di Jepang, Tulus dipilih untuk menjadi Duta Besar 60 tahun persahabatan Indonesia - Jepang. Setelah Jepang, TulusCompany kembali melebarkan sayapnya ke negara tetangga, Malaysia.

Langkah pertama di Malaysia yaitu dengan meluncurkannya secara resmi album Monokrom dan juga menggandeng Shiraz Project sebagai representatif dari TulusCompany.

Tak hanya negara Jepang dan Malaysia, tapi negara Singapura dan Brunei Darrusalam juga akan menjadi tujuan ekspansi pendengar karya musik Tulus selanjutnya.



Simak Video "Video: Antusiasme Penggemar Jelang Konser Kolaborasi SAMA SAMA"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads