Serba-Serbi Penulisan Lagu Petra Sihombing dalam Semenjak Internet

Wawancara Eksklusif

Serba-Serbi Penulisan Lagu Petra Sihombing dalam Semenjak Internet

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Minggu, 08 Nov 2020 20:30 WIB
Petra Sihombing saat berkunjung ke kantor detikcom.
Petra Sihombing / Foto: Asep Syaifullah
Jakarta -

Bukan hal yang mudah bekerja sama dengan banyak kepala untuk menghasilkan sebuah album. Tapi perkara yang tidak mudah justru dijajal oleh Petra Sihombing dalam menggarap album barunya yang bertajuk Semenjak Internet.

Dalam 12 lagu yang terdapat dalam albumnya, 10 di antaranya dikerjakan bersama 10 kolaborator yang berbeda. Musisi yang Petra Sihombing ajak kerja sama antara lain Sheryl Sheinafia, Danilla Riyadi, Teddy Adhitya, Baskara Putra atau Hindia, Pamungkas, Ben Sihombing, Tulus, Kunto Aji, dan David Bayu.

Bekerja sama dengan 10 musisi yang berbeda dalam tiap lagunya tidak memuat Petra Sihombing takut untuk kehilangan identitas. Sebaliknya, ia justru lebih mengapresiasi hal baru yang dapat ia pelajari selama proses bekerja bersama ketimbang hasil akhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gue sangat enjoy prosesnya dan gue sangat tidak beracuan kepada hasil gitu. Hasilnya jadi bonus yang menyenangkan aja. Prosesnya yang gue sangat appreciate, gue mencari hal baru sama orang-orang di studio dan tidak ada dalam zona yang nyaman. Gue selalu mencoba, ketika membuat album baru harus membuat gue keluar dari zona nyaman," kata Petra dalam wawancara virtual dengan detikcom baru-baru.

Agar musik antar lagunya masih memiliki benang merah, Petra Sihombing menganologikan proses penulisan lagu bersama kolaboratornya sebagai pembentukan kerangka. Ketika menulis, lagu yang dihasilkan masih mentah, warna dan aransemen ia tentukan kemudian.

ADVERTISEMENT

"Karena kendali dari bunyi musiknya seperti apa itu kan ada di gue. Ketika gue duduk dengan song writer manapun biasanya cuman dengan satu instrumen gitar sih, vokal dan gitar atau piano, jadi memang tidak ada warna yang langsung kebentuk. Gue mencoba nggak mikirin warnanya dulu. Gue coba mikirin rangka tulangnya dulu.Lebih ke hal-hal yang tulang, struktur dulu, dibanding looknya mau seperti apa. Jadi memang nggak terlalu sulit untuk nyamain warna karena kendali warnanya ada di gue,' jelas dia.

Selebihnya, Petra Sihombing mengaku memiliki siasat dan cara pengerjaan yang berbeda-beda di setiap lagu. Hal itu tergantung pada ide yang ia dan kolaboratornya miliki saat menggarap lagu.

"Kayak Canggih itu idenya justru dari Sal (Priadi). Sal bawa ide yang kuat, terus gue develop dari situ. Astrologi gue sudah bawa setengahnya terus kerjain bareng Sheryl. Kalau yang Adu/h, gue sudah bawa setengah, terus nggak works nih, akhirnya berubah total, bikin lagu baru, yang dipakai yang dibikin on the spot," cerita dia.

Kondisi yang bisa saja berubah itu membuat Petra Sihombing belajar untuk menjadi lebih fleksibel dan menyesuaikan keadaan selama proses penggarapan album tersebut. "Jadi yang menariknya di situ, akhirnya ide yang dimenangkan, bukan apa yang dipersiapkan. Ternyata apa yang kita persiapkan bisa berubah, gue mencoba fleksibel dalam hal itu," tuturnya.

Sebelum mengeluarkan Semenjak Internet, Petra Sihombing telah lebih dulu mengeluarkan satu per satu lagunya sebagai single. Untuk dapat konsisten mengeluarkan lagu tiap bulannya, ia harus setidaknya memiliki tiga tabungan lagu dalam satu bulan.

"Gue lebih ke nabung sih, jadi di bulan ini sebelum rilis gue harus minimal punya tiga. Dari awal gue punya tiga, bulan depannya gue punya tiga lagi," ungkap dia.

Untuk dapat memenuhi tenggat dan jumlah tabungan lagu, Petra Sihombing memiliki caranya tersendiri. Ia memisahkan proses penulisan lagu menjadi dua babak.

Babak pertama adalah proses yang melibatkan emosi dan rasa, sedangkan babak kedua adalah proses yang mengutamakan hal-hal berbau teknis.

"Gue misahin yang involving rasa, emosi, kayak nulis lagu, itunya gue kelarin dulu, terus hal-hal yang teknis kayak mixing, mastering itu gue lakuin agak last minute sih. Itu yang memang gue lakukan setelah lagunya yakin itu udah selesai, itu biasanya gue diemin dulu, gue selesein pas udah mau rilis," jelasnya.

Dia menyambung, "Jadi gue punya sebulan untuk hal-hal lainnya. Tapi semua yang meng-involve rasa udah gue keluarin duluan, jadi gitu kali ya ngakalinnya, karena sebulan sekali lumayan tight untuk gue bikin rilisan."

Mengenai pemilihan siapa musisi yang dia ajak terlibat dalam Semenjak Internet, Petra Sihombing mengaku tidak memiliki rumusan khusus. Ia hanya mengandalkan insting siapa yang kira-kira akan cocok ia ajak kerja sama.

Petra Sihombing juga menyebutkan tidak semua sosok ia ajak berkolaborasi sudah ia kenal lebih dulu. Ada musisi yang baru ia kenal justru setelah mengajak untuk menulis lagu bersama.

"Pertimbangannya feeling aja sih, gue nggak ada pertimbangan lain. Ada beberapa yang gue kenal sebelumnya, ada yang baru gue kenal. Sheryl, Teddy itu salah satu temen gue yang gue kenal paling lama, kalau Baskara, Sal itu yang baru gue kenal dua tahun belakangan gitu. Bang David, Danilla itu orang-orang yang baru gue kenal justru," urainya.

"Beda-beda banget, nggak ada satu objektif di kepala gue kenapa gue memilih mereka, tapi gue suka banget dengan orangnya, rasa, vibenya gue suka," lanjutnya.




(srs/doc)

Hide Ads