Drax Project adalah grup musik asal New Zealand. Belum lama ini, mereka berkolaborasi dengan Fetty Wap dan AACACIA mengeluarkan single berjudul Firefly.
Grup tersebut awalnya hanya beranggotakan dua orang, yakni Shaan Singh pada saxophone dan Matt Beachen pada drum. Formasi yang minimalis itu yang pada akhirnya melahirkan nama Drax Project.
Drax merupakan singkatan dari drum dan saxophone, dua instrumen yang menjadi awal terbentuknya grup itu. Keduanya membentuk grup itu dan mengamen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berawal dari mengamen, mereka pun beranjak serius. Beberapa personel lainnya bergabung setelahnya. Kini formasi mereka diperkuat oleh empat personel.
![]() |
"Kami memulai band hanya berdua, bermain musik di jalan, mengamen, dulu kami tidak menganggapnya serius tapi kini kita melakukannya dengan semakin serius," tutur Shaan Singh dalam wawancara virtual dengan detikcom.
Pada 2019, mereka melahirkan album self-titled yang berisikan 11 lagu. R&B dan jazz dengan sentuhan pop menjadi warna dari musik yang mereka usung.
Bagi Matt Beachen, ada sejumlah tantangan mereka hadapi dalam mengarungi industri musik di New Zealand.
"Musik industri di New Zealand saat ini dipenuhi oleh banyak talenta yang keren. Kami sangat beruntung karena New Zealand kini begitu terbuka pada pendatang baru di musik," ujarnya.
"Tantangan terbesar kami adalah bagaimana kami tetap percaya pada produk yang kami hasilkan, percaya pada diri kami, menyatukan ide-ide dari empat orang yang berbeda dan tetap berteman selain menjadi rekan band," sambung dia.
![]() |
Bicara mengenai lagu baru mereka, Firefly, Drax Project membuatnya secara bersama-sama. "Ini adalah lagu yang menyenangkan, kami hanya memainkan gitar dan lalu inspirasinya datang dari sana," kata Sam Thompson.
"Lagunya bercerita mengenai ketika kamu bertatap mata dengan seseorang dan kamu mencoba mencari apa yang kami rasakan, apakah ada sedikit getaran," sambung dia.
Kini Drax Project telah bertekad menjalankan grupnya secara serius. Mereka pun memiliki tujuan jangka panjang terhadap apa yang ingin mereka lakukan.
"Tujuan terbesar kami di musik adalah terus melakukan apa yang kami lakukan kini, membuat musik yang dapat kami nikmati dan dinikmati orang lain, menjangkau pendengar kami sejauh yang kami mampu dan menginspirasi," ungkap Ben O'Leary.
(srs/dar)