NIKI alias Nicole Zefanya akhirnya mengeluarkan album penuhnya yang bertajuk Moonchild. Dalam album itu, NIKI menunjukkan tiga fase bulan yang menjadi analogi dari tiga fase kehidupan.
Tiga fase itu antara lain bulan sabit yang menggambarkan kepolosan, rasa ingin tahu dan memulai, fase gerhana atau bulan setengah yang menggambarkan kehilangan dan kekecewaan dan fase bulan purnama yang menggambarkan penemuan diri dan kekuatan.
Menurut NIKI, dirinya menulis lagu-lagu dalam album itu pada saat dirinya terjaga lewat tengah malam menjelang dini hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kata Moonchild datang pada saya ketika saya melalui fase begadang di malam hari hanya untuk menulis musik. Saya menyadari betapa lebih berenergi saya di malam hari dibandingkan dengan siang hati," tutur NIKI dalam siaran pers yang diterima detikcom.
Baca juga: Niki Berubah Balada dalam Lose |
Berbeda dari karya NIKI sebelumnya yang bernuansa R&B, dalam albumnya, NIKI mencoba bereksplorasi dengan banyak warna musik.
R&B tetap menjadi bagian kuat dari lagunya, namun dia sekaligus menambahkan unsur pop, country, urban, hingga balada.
"Saya mulai membayangkan semesta fiksi di kepala saya, menghidupkan kisah-kisah itu bagai roller coaster. Saya melepaskan setiap praduga, aturan dan batasan yang membuat saya terikat dan memberikan ruang bagi kreativitas saya," ujarnya lagi.
Secara lirik, Moonchild memotret proses pendewasaan dan perkembangan musik NIKI.
Baca juga: NIKI Ungkap Harapan Setelah Pandemi Berlalu |
"Karya sebelumnya adalah tentang cinta dan masa muda, album ini sangat berakar pada diri sendiri. Ini pada dasarnya adalah perumpamaan musik tentang pertumbuhan karena itulah yang terjadi pada saat saya membuatnya," kata NIKI.
Album itu berisikan 10 lagu yang dibuka oleh Wide Open (Foreword), dilanjutkan dengan Switchblade, Nightcrawlers, Selene, Tide, Pandemonium, Lose, Plot Twist, If There's Nothing Left dan ditutup dengan Drive On.
(srs/dar)