Saat datangnya bulan September, banyak pengguna media sosial yang kemudian membuat meme berisi salah satu lagu dari Green Day, Wake Me Up When September Ends.
Setiap September datang, atau bahkan di tengah bulan kesembilan ini berjalan, meme tersebut seakan tidak pernah berhenti. Bahkan Green Day selalu mendapatkan notifikasi karena tag dan mention netizen di media sosial.
Namun mereka yang mengaku adalah penggemar Green Day sesungguhnya justru punya pandangan berbeda dengan para netizen pembuat meme itu. Bukan tidak senang dengan karya idolanya, tapi mereka menilai Wake Me Up When September Ends begitu sakral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Twitter, mereka mencoba memberikan penjelasan mengapa sebaiknya Wake Me Up When September Ends tidak digunakan sebagai bahan lucu-lucuan. Menurut mereka lagu tersebut berisi cerita sedih yang dialami langsung oleh vokalis Green Day, Billie Joe Armstrong.
"Wake Me Up When September Ends adalah tentang ayah Billie Joe yang meninggal dan jangan dijadikan lelucon," tulis seorang netizen.
Bagi Billie Joe Armstrong, lagu ini memang sangat emosional. Wake Me Up When September Ends adalah kalimat yang ia ucapkan kepada ibunya ketika mengetahui ayahnya, Andrew Armstrong, meninggal dunia.
Saat itu, Billie Joe Armstrong begitu sedih. Ayahnya meninggal dunia saat ia berusia 10 tahun karena kanker esofagus.
Dalam sebuah kesempatan, Billie Joe Armstrong menyebut September menjadi bulan yang tidak bersemangat baginya.
"Aku merasa September selalu menjadi bulan yang lesu. Tapi ini aneh, ketika hal-hal terjadi seperti itu ketika lo masih muda, itu hampir seperti hidup lo dimulai dari nol lagi," ujar Billie Joe Armstrong.
Kalau sudah paham isi dari lagu tersebut, masih mau menjadikan Wake Me Up When September Ends sebagai meme di bulan ini? Atau kamu bisa memilih September Ceria dari Vina Panduwinata saja!
(dar/dal)