Predikat Ratu Dangdut sudah menempel pada Elvy Sukaesih sejak dulu. Ia disandingkan dengan sang Raja Dangdut, Rhoma Irama.
Gelar Ratu Dangdut Elvy Sukaesih tak lepas dari peran masyarakat yang menjulukinya. Sehingga ia tidak ingin menyerahkan predikat tersebut ke orang lain.
"Kita nggak mau nyerahin kok, gimana? Kalau dibilang, 'Stop lu udeh jadi Ratu Dangdut.' Ya udah oke. Tapi kalau dibilang nyerahin kamu mau nggak disuruh nyerahin? Nggak mau pastinya," kata Elvy Sukaesih di rumahnya, Kawasan Cawang, Jakarta Timur, Jumat (10/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua tidak lepas dari penilaian masyarakat. Bukan saya yang, 'Saya Ratu Dangdut. Saya Ratu Dangdut. Saya justru paling the best.' Nggak ada. Saya justru jaga. Saya selalu bilang ya Allah Ya Rob beri aku tuntutan. Artinya aku berlindung dari perasaan-perasaan aku yang engkau benci. Jadi tuh tolong Ya Allah ingatkan aku, tegur aku dengan kelembutan. Jangan deh, sombong itu pakaiannya Allah," tambahnya.
Elvy Sukaesih pun mengaku masyarakat akan marah jika gelar itu diberikan kepada orang lain. Apalagi sampai sekarang masih belum terlihat potensi Ratu Dangdut ada pada penyanyi lain.
"Jadi kalau dibilang suruh nyerahin ke-ratu-an ini ya kan, nanti yang marah masyarakat sendiri gitu. Kalau saya mau serahin nggak bisa begitu-begitu aja. Selama ini juga saya belum melihat, bukan melihat dengan kesombongan ya, belum melihat (yang bisa menjadi Ratu Dangdut lain)," imbuhnya.
"Karena saya Ratu Dangdut, dan bukan saya yang memproklamirkan. Bukan ini-ini, jadi memang ada rangkuman yang cukup. Paling tidak jika tidak sempurna banget, dia harus performanya seperti apa? Kualitasnya seperti apa? Benar-benar entertain atau tidak? Jadi ya nggak sembarangan kayaknya ya. Kalau boleh saya bicara kayak gitu," pungkas Elvy Sukaesih.
(fbr/dal)