Sembilan Podcast tersebut antara lain adalah BKR Brothers, Makna Talks, DESTAnya Siapa?, Podcast DariTaDi Yu Ya Yukk, Podcast Malam Kliwon, Rintik Sedu, Teman Tidur, Kinosgina, dan Thirty Days of Lunch.
Menurut Head of Studios for Southeast Asia Spotify, Carl Zuzarte, penambahan kolaborasi itu dikarenakan adanya antusiasme yang tinggi terhadap podcast dari pengguna Spotify di Indonsia
"Podcast di Indonesia bisa dibilang salah satu yang paling menarik di dunia saat ini, jumlah pengguna yang mencari dan mendengarkan podcast pun terus bertambah," ungkap dia dalam siaran pers yang diterima detikHOT.
Indonesia merupakan negara yang memiliki pendengar podcast terbanyak di Asia Tenggara. Setidaknya ada lebih dari 20% pengguna Spotify di Indonesia mendengarkan podcast setiap bulannya.
Lebih jauh, menurut Carl, mendengarkan podcast memberikan pengalaman yang berbeda kepada para pengguna Spotify.
"Keintiman di dalam podcast, di mana pendengar merasa menjadi bagian dari obrolan, menjadi hal yang sangat penting, terutama di masa saat ini ketika kita semua melakukan pembatasan sosial," ujarnya.
Kolaborasi itu rupanya disambut hangat oleh Desta Mahendra, musisi dan penyiar yang berada di balik podcast DESTAnya Siapa?.
"Membuat podcast memungkinkan saya untuk berkomunikasi dengan pendengar dan benar-benar menjadi diri saya sendiri. Rasanya menyenangkan ketika karya saya bisa membawa kegembiraan dan tawa bagi para pendengar, apalagi sekarang podcast saya tersedia secara eksklusif di Spotify," kata Desta.
Sebelumnya, Spotify telah mengajak delapan podcast Indonesia untuk berkolaborasi pada gelombang pertama.Podcast tersebut antara lain Podcast Raditya Dika (PORD), Do You See What I See, PODKESMAS, RAPOT, Menjadi Manusia, Podcast Bagi Horror, Box2Box Football Podcast, dan Podcast Suara Puan.
(srs/imk)