Dikutip dari BBC, berdasarkan keterangan jaksa, Matthews mengaku membakar tiga gereja demi pengakuan sebagai musisi black metal. Ia berharap tindakannya bisa mengangkat profilnya.
Sejauh ini, pihak jaksa federal tidak menyebut adanya dugaan elemen rasisme dalam tindakan pelaku.
Matthews pun mengaku berasalah atas tindakannya tersebut. Ia menerima semua dakwaan yang diajukan kepadanya, seperti menimbulkan kerusakan terhadap properti religius dan enam dakwaan lainnya.
Pria 22 tahun itu terancam hukuman maksimal 70 tahun penjara.
Kejahatan itu dilakukan Matthews di Louisiana, Amerika Serikat, pada 2019. Ketiga rumah ibadah yang dibakarnya adalah Gereja Baptis St Mary di Port Barre (dibakar pada 26 Maret), Gereja Baptis Greater Union di Opelousas (2 April), dan gereja Baptis Mount Pleasant di Opelousas (4 April).
(dar/doc)