Lesti Kejora membagikan cerita mengenai kondisi kehamilan anak ketiganya yang kini memasuki usia jalan tujuh bulan. Meski tengah hamil besar, Lesti tetap aktif beraktivitas, termasuk menjalani syuting sinetron.
Lesti mengaku justru merasa lebih lemas jika tidak beraktivitas. Hal itu pun menuai reaksi suaminya, Rizky Billar.
"Aduh ini kuat banget, bisa dibilang kebo ya. Iya memang gak bisa diam. Justru malah fisiknya jadi menurun kalau diam," ujar Lesti Kejora di kawasan Cibubur, Harjamukti, Depok, Jawa Barat, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau diam, sakit," timpal Rizky Billar.
Lesti juga mengatakan setiap kehamilan, dirinya justru lebih bersemangat beraktivitas. Bahkan ia setiap pagi sudah pergi ke mana-mana.
"Setiap aku hamil itu selalu papanya gitu. Apalagi yang sekarang ini tuh aduh pokoknya maunya morning person, maunya ke sana ke mari, maunya berkegiatan. Malah pusing kalau gak ada kegiatan," ungkapnya.
Bahkan Billar bercanda soal keinginan sang istri yang sempat ingin mencoba wahana flying fox. Ketika ditanya apakah ikut merasakan perubahan selama kehamilan Lesti, Rizky Billar mengakui kerap mengalami gejala seperti mual dan kelelahan.
"Muntah-muntah, sering drop. Kan saya sering absen di program karena merasa sakit, tiba-tiba masuk angin. Yang biasanya mabuk istrinya, tapi saya ngerasain. Katanya istilahnya nular ke suaminya. Makanya next kalau ada hamil lagi, saya saja deh yang hamil biar dia gak ngerasain," bebernya.
Selama syuting sinetron Senandung Cinta Lilis, Lesti sering membawa makanan atau jajan untuk para kru maupun pemain. Sehingga selama syuting ia ingin semua tim ikut makan.
"Kakak ini kan tukang makan juga ya. Kalau Kakak bilang enak, itu enak. Mau pesan online, offline, approve. Memang senang makan," ujar Lesti.
Billar menambahkan bahwa keduanya memang senang berbagi.
"Kita ingin semua saling merasakan. Makan enak ya teman-teman di sini juga harus bisa merasakan. Berbagi rezeki," katanya.
Menariknya, Lesti mengaku tidak mengalami ngidam makanan seperti ibu hamil pada umumnya.
"Dedek ngidamnya bukan makanan hamil. Ngidamnya yang lain. Pengin dibikinin restoran, pengin dibikinin ini. Pokoknya aku maksa," ungkapnya tertawa.
"Next mungkin pengin bikin Akta Kelahiran," timpal Billar.
Mengenai persiapan persalinan, dengan nada bercanda Lesti mengatakan ingin fasilitas yang ramah untuk masyarakat, termasuk yang menggunakan BPJS atau KIS.
"Iya, jadi kayak misalkan buat misalnya kan kalau di daerah-daerah, kebayang gak sih aku kan jauh tinggalnya dulu. Mau bersalin teh susah. Jadi aku pengin fasilitas yang bisa pakai BPJS sih, pakai KIS gitu," kata Lesti.
Soal acara tujuh bulanan, Billar mengaku belum ada kepastian.
"Belum tahu insyaallah ya. Sejauh ini belum tahu," katanya.
Terkait hari perkiraan lahir (HPL), Lesti menyebut sekitar bulan Maret. Billar menambahkan bahwa mereka harus bersiap lebih awal.
"HPL Maret. Tapi biasanya suka maju karena dua-duanya selalu tindakan Cito," jelas Lesti.
"Iya, jadi sebulan sebelum itu sudah persiapan. Karena takutnya Cito," kata Billar.
Pasangan ini menegaskan bahwa mereka tidak mempermasalahkan jenis kelamin sang bayi.
"Kita mah apa saja. Kata papanya ini bonus. Mau laki-laki atau perempuan, alhamdulillah," kata Billar.
(fbr/mau)











































