Sayangnya, rencana itu gagal di tengah jalan. Berkaca dari pengalaman terdahulu, menurut Candra, serikat pada akhirnya tidak bisa hanya berfokus pada motif ekonomi saja, misalnya kesejahteraan. Namun juga harus mengembangkan bidang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih lagi, baginya, sebuah serikat haruslah transparan kepada para anggotanya. "Resep untuk gagal kembali adalah tidak transparan," katanya.
Direktur dari Amity Asia Agency, Nadia Yustina, juga mengungkapkan hal yang sama. Selain membutuhkan transparansi, serikat musisi juga tidak bisa tunggal.
"Benar yang dibutuhkan adalah transparan. Serikat musisi itu nggak hanya satu, nggak mutlak dan bisa tidak hanya satu," jelas Nadia.
Baca juga: Perlukah Serikat Pekerja untuk Musisi? |
Nadia juga mendukung bahwa peran serikat musisi tidak berhenti di motif ekonomi, namun juga aspek pendidikan. Apabila fungsi edukasi di dalam serikat sudah berjalan dengan baik, maka musisi akan sejahtera dengan sendirinya.
Salah satu contohnya adalah bagaimana mengembangkan kesadaran untuk para musisi agar membayar pajak. "Dengan mereka bayar pajak, akhirnya mereka bisa ambil BPJS, KPR, kartu kredit," ungkap Nadia.
(srs/wes)