Musikologi 2019 Ricuh, Penyelenggara Buka Suara

Musikologi 2019 Ricuh, Penyelenggara Buka Suara

Dicky Ardian - detikHot
Senin, 02 Des 2019 11:45 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Akhir pekan lalu, salah satu acara musik yang digelar di Jakarta, Musikologi 2019, berakhir ricuh. Sejumlah musisi batal manggung hingga penonton marah-marah.

Reaksi itu ternyata belum berakhir. Di media sosial, netizen juga menyerang penyelenggara.

Akhirnya, Musikologi 2019 buka suara atas kejadian itu. Mereka membenarkan adanya kericuhan yang terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal yang menyebabkan terjadinya kerusuhan adalah panggung yang tiba-tiba mati tanpa pemberitahuan," ungkap penyelenggara di Instagram.

"Sebelumnya, di panggung putih, Fourtwnty pun gagal naik ke atas panggung sebab rangkaian acara di panggung putih 'molor' satu jam karena sempat break sekitar pukul 18.00-18.30 disebabkan hujan yg sangat lebat dan ada genangan air di bawah panggung," tambah mereka.




Dalam pernyataannya, panitia juga membantah panggungnya rubuh karena kericuhan yang terjadi. Mereka menyebut, dari awal, panggung memang didesain berbentuk segitiga.

Sebelumnya, Musikologi 2019 yang berlangsung Sabtu (30/11) malam di Senayan ramai dibicarakan di media sosial. Sebuah utas dari akun @adminakunhoax mengisahkan panggung menjadi sasaran amukan penonton yang kesal karena jadwal konser berantakan hingga sejumlah musisi yang batal tampil.

Sederet band juga memberikan keterangannya atas kejadian tersebut, salah satunya Fourtwnty yang terpaksa meninggalkan lokasi karena waktu manggung yang mundur beberapa jam. Mereka beralasan ada jadwal manggung lain yang harus mereka kejar di luar kota.

"Kami sangat ingin perform walaupun hanya 5 lagu, bahkan cuma 3 lagu pun kami tetap ingin bisa menghibur teman-teman yang sudah datang dan hujan-hujanan di acara Musikologi," kata mereka.

"Karena sampai jam 23.15 kami belum bisa naik panggung dan setelah berdiskusi dengan panitia Musikologi. Kami tidak bisa perform, karena kendala waktu yg sangat minim karena acara mundur tergolong lama." ujar pernyataan tersebut.


(dar/tia)

Hide Ads