Abdul & the Coffee Theory, Tumbuh di Antara Musik dan Kopi

Abdul & the Coffee Theory, Tumbuh di Antara Musik dan Kopi

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Minggu, 03 Nov 2019 15:13 WIB
2.

Abdul Merambah ke Bisnis Kopi di 2015

Abdul & the Coffee Theory, Tumbuh di Antara Musik dan Kopi
Foto: Monica Arum/ detikcom

Dari grup musik yang ia dan kawan-kawannya lahirkan pada 2008, ia pun merambah ke bisnis kedai kopi pada 2015.

Berselang tujuh tahun sejak bandnya dibentuk, kedai kopi rintisannya itu memang sudah menjadi nazar dirinya sejak memulai karier bermusik.

"Gue ngomong juga sama teman-teman band, one day kalau gue ada rezeki, gue bikin coffee shop," ceritanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdul memulai bisnisnya dari nol. Awalnya ia membuka kedai kecil di daerah Cibubur. Setelahnya, kedainya pindah ke daerah Cikini dan kini berada di Matraman. Ia juga telah memiliki cabang kedai kopi lainnya yang bertempat di sekitar Jabodetabek.



Baginya, kopi dan musik memang memiliki hubungan erat yang tak terpisahkan. Misalnya sebagaimana ia menuangkan menu kopi di kedainya sebagai judul single barunya yang bertajuk 'Coffee Baby'.

"Itu awalnya produk di coffee shop gue, terus orang label bilang, kenapa nggak gue bikin serius aja (lagu), ceritanya lo lagi ribut sama cewek lo terus lo kasih kopi. Akhirnya liriknya gue ubah, akhirnya jadi deh 'Coffee Baby'," ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, Abdul menyadari musiknya berubah. Akan tetapi ia tetap menjaga lagu-lagunya agar tetap bisa dinikmati sembari menyeruput minuman dengan rasa asam, pahir dan manis itu.

"Lagu gue sekarang lebih santai, dulu lebih jazz, jazz yang fun, sekarang lebih akustik santai, ya yang enak buat ngopi," ucapnya.

(srs/tia)
Hide Ads