Dari kejauhan ia melihat mahasiswa mulai menyingkir dan berlari ke arahnya. "Tiba-tiba banyak mahasiswa berlarian ke arah JCC, buruh juga mulai datang. Kami juga kecium tuh aroma gas air mata," tutur Cholil.
Cholil juga melihat sejumlah aparat mengejar massa ke dalam area Gelora Bung Karno melalui Pintu 10 yang berada di seberang Gedung TVRI.
"Polisi itu tiba-tiba mengejar ke dalam GBK, ke pintu depan TVRI. Akhirnya saya jalan ramai-ramai sampai dengan Plaza Senayan, sampai sana sudah agak lega," cerita Cholil.
Meski sempat menghindar dari gas air mata dan tembakan water canon bersama mahasiswa, Cholil mengaku tetap ingin kembali mengikuti berbagai aksi yang ada. Sebab, ia merasa perlu untuk menyuarakan pendapatnya yang dirasa senada dengan apa yang disuarakan para peserta aksi lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun merasa perlu berterima kasih dan mengapresiasi mahasiswa karena telah berupaya menyampaikan aspirasi rakyat banyak.
"Karena mahasiswa bergerak, kami juga merasa satu semangat, akhirnya kami turun juga walau nggak semilitan mahasiswa," ujarnya.