Sebagai sesama musisi yang juga paham akan music publishing, Konde, menyebut langkah protes itu sudah tepat. Sebagai seorang pencipta lagu, Kill the DJ disebut punya hak istimewa terhadap karyanya.
Apalagi, lagu tersebut diketahui diubah beberapa bagian liriknya. Perubahan tanpa izin itu menurut Konde juga suatu kesalahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti cover lagu deh, pencipta lagunya bisa nggak kasih izin, hak dia, tapi ada juga yang kasih (izin) asal nggak di-monetize," lanjutnya.
Sebelumnya, Kill the DJ menanggapi unggahan yang di-posting oleh tim kampanye Prabowo. Di unggahan itu terdengar lagu 'Jogja Istimewa; yang merupakan karyanya.
Tonton video: Kill The DJ akan Polisikan Tim Kampanye Prabowo-Sandi
"Maling laguuuu bangsat !!! Yang gak terima bukan cuma saya sebagai pemilik hak cipta, orang Jogja juga gak akan terima lagu ini dipakai buat kampanye Pilpres !!!" tulis Kill The DJ, dikutip detikHOT di akun Twitter-nya, Selasa (15/1/2019)."Bahwa saya tidak akan pernah memberikan ijin kepada siapa pun lagu Jogja Istimewa tersebut digunakan untuk kampanye pilpres, baik itu pasangan nomer urut 01 maupun 02," imbuh pelantun 'Ora Minggir Tabrak' itu. (dar/ken)