Bayangkan saja pergerakan mereka, gitaris utamanya, Slash baru berusia 22 tahun ketika album debut 'Appetite For Destruction' dirilis 1987. Kehebatan mereka langsung terbukti setelah album itu terjual lebih dari 30 juta kopi di seluruh dunia dan menjadi debut terlaris dalam sejarah musik Amerika Serikat.
Guns N Roses tak seperti band rock besar lainnya kala itu, contoh saja Def Leppard atau Whitesnake. Album mereka punya suara yang terus dikenang menggambarkan sebuah kekerasan dan perlawanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tak pernah menyesuaikan diri dengan harapan atau standar orang lain atau tuntutan komersial atau apapun. Tak ada gimmick, ini hanya rock n roll dari jalanan," kata Slash.
Bicara soal Guns N Roses sebagai band hard rock terbesar di generasi itu, tak ada lagu yang mewakili mereka secara definitif daripada 'Welcome To The Jungle'.
Itu merupakan salah satu lagu pertama yang ditulis oleh band dari Los Angeles pada Juni 1985 tersebut. Ketika itu, band tersebut diperkuat oleh Axl Rose, Slash, Izzi Stradlin, Duff McKagan dan Steven Adler.
Tonton video: Manggung di Jakarta, Guns N' Roses Bakal Nyanyi 3 Jam
[Gambas:Video 20detik]
Slash bercerita ketika itu, ibunya memberi izin Axl untuk tinggal di rumah mereka. Di sana jugalah 'Welcome To The Jungle' tercipta, di ruang bawah tanah rumah Slash dan keluarganya.
"Aku punya riff ini, dan aku ingat memainkannya untuk Axl dengan gitar akustik," kata Slash.
Axl disebutnya menyukai apa yang dipraktikkan oleh Slash. Riff dasar itu pun dikembangkan menjadi lagu yang sepenuhnya terstruktur.
![]() |
"Saya mengucapkan kata, bluesy. Itu punya nuansa yang sangat keren. Tak ada yang menganalisis hal ini," tutur Slash.
Pada akhirnya berbagai masukan itu pun dituangkan ketika mereka ngejam bareng. Ada sesuatu yang muncul secara spontan hingga lagu itu pun tercipta sempurna.
Judul dan lirik 'Welcome To The Jungle' itu diciptakan oleh Axl ketika ia mengunjungi seorang teman bernama Tori di Seattle. Ia seperti mendapatkan kembali perasaan tenang, setelah keluar dari ingar bingar Hollywood. Di dalamnya juga ada lirik tentang perjuangan untuk bertahan hidup di tempat seperti itu.
"Ya learn to live like an animal// In the jungle where we play..."
"Itu adalah lirik yang sangat jitu. Hanya kejujuran yang kejam. Jika Anda tinggal di Los Angeles dan tinggal di parit, boleh dikatakan Anda bisa mengaitkannya. Dan soal Axl, saya bisa tahu dari mana asalnya," kata Slash.
Axl begitu mengisahkan sisi gelap sebuah kota, ketika seseorang sepertinya datang untuk mencari ketenaran. Guns N Roses begitu dekat dengan kisah tersebut, ketika mereka tinggal di Sunset Boulevard yang mereka sebut 'Hell House' karena di dalamnya berisi obat-obatan, alkohol dan groupies.
Rolling Stone sempat membuat tulisan pada ulang tahun ke-20 Appetite For Destruction. Mereka menjelaskan salah satu penggalan lirik lagu itu tercipta ketika Axl Rose menghabiskan malam di sebuah halaman sekolah Queens sebelum bergabung dengan Guns N Roses.
"You're in the jungle! You gonna die..."
Lagu tersebut direkam di Rumbo Studios di Canoga Park yang diproduksi oleh Mike Clink. Intro lagu itu memang begitu ikonik, terdengar seperti sesuatu yang buruk akan segera datang.
Bagi Slash, lagu itu menjadi saksi sebuah chemistry yang mereka dapatkan ketika itu. Kecepatan hingga nada agresif membuat lagu itu begitu emosional.
Namun di atas segalanya, 'Welcome To The Jungle' adalah inti dari Guns N Roses, sebuah bukti dari band rock n roll tulus dan lugas yang pernah ada di dunia ini.
(nu2/dar)