Mac Miller dan Donald Trump memang memiliki hubungan spesial. Keduanya seperti benci tapi rindu, saling membenci tapi rindu untuk bertukar umpatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah imigrasi dan ras menjadi fokus utama sang rapper. Bahkan ia rela satu lagu di album 'Best Day Ever' harus dikhususkan untuk Trump, bahkan Miller memberi judul single itu 'Donald Trump' pada 2011.
Di dalam lagu tersebut, Miller menggambarkan Trump sebagai orang yang gila kekuasaan. Trump juga diibaratkan sebagai sosok yang selalu haus akan harta.
Lagu tersebut begitu melesat. 'Donald Trump' mampu mengantarkan Mac Miller ke jajaran Hot 100 dengan duduk di posisi 79. Setelah Trump resmi terpilih sebagai presiden, lagu itu kembali trending dan masuk jajaran Top Chart iTunes.
Namun siapa sangka, Trump ternyata memuji kepiawaian Miller. Ia menjulukinya sebagai The Next Eminem, walau Trump tidak benar-benar paham apa yang disampaikan Miller. Trump mengaku harus membaca lirik yang ditulis Miller untuk bisa memahami lagu tersebut.
Trump mengaku banyak yang bertanya mengenai pendapatnya soal lagu tersebut. Ia menilai biasa saja dan tidak tertarik untuk memungut royalti atas pencatutan namanya.
![]() |
"Mungkin dia harus membayar uang yang banyak kepadaku, tapi (video musiknya) baru disaksikan 20 juta orang," katanya.
Tapi pernyataan itu tak berumur panjang. Setelah penonton klip 'Donald Trump' mencapai 75 juta, Miller ditagih royalti.
"Little @MacMiller, you illegally used my name for your song 'Donald Trump' which now has over 75 million hits. Little @MacMiller, I want the money not the plaque you gave me!" kicau Donald Trump.
Saksikan video 20Detik untuk mengetahui berita soal meninggalnya Mac Miller di sini:
[Gambas:Video 20detik]
(dar/wes)