Sembari menunggu, penonton tampak duduk-duduk di sekitar panggung sederhana tempat Nasida Ria akan tampil atau bebelanja. Ada penonton yang memang penggemar Nasida Ria, ada pula datang menonton untuk memenuhi penasaran.
Bagi sebagian orang, nama grup kosidahan legendaris asal Semarang ini sudah tak asing lagi. Nasida Ria memang telah terbentuk sejak 1975, tentunya waktu yang cukup lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Dyah Paramita Saraswati |
Uniknya, band kosidah ini justru tampil di Holy Market menjelang natal.
Malam itu, para personel Nasida Ria tampil mengenakan pakaian serba hitam. Pertama-tama mereka 'menggenjreng' penonton dengan sebuah instrumen musik yang menjadi penanda dibukanya penampilan mereka.
Lagu pertama yang mereka bawakan adalah 'Shalawat Badar'. Dengan lagu ini, mereka mengajak penonton untuk bersama-sama bershalawat kepada Rasulullah SAW yang merupakan Nabi Besar bagi umat Muslim.
Dilanjutkan dengan lagu 'Nabi Muhammad Mataharinya Dunia' dan 'Jilbab Putih' membuat suasana kian hangat. Nasida Ria malam itu pun mengajak penonton berinteraksi dalam bahasa Jawa.
"Daleme neng pundi?" tanya sang vokalis kepada salah seorang penonton. Artinya adalah "rumahnya di mana?"
Nasida Ria pun mengajak penonton berjoget dengan, "Ayo semua penonton tangannya ke atas!" (srs/dar)












































Foto: Dyah Paramita Saraswati