Grup rock asal Australia The Temper Trap siap merilis album terbaru. Dijadwalkan, album pelantun hits 'Love Lost' itu meluncur pada Juni mendatang.
Namun, detikHOT mendapat kesempatan spesial untuk tahu lebih dulu bagaimana materi dari album bertajuk 'Thick As Thives' itu. Seperti apa?
"Cukup berbeda dari album ke-2 karena album ini terdengar lebih rock. Ada bunyi-bunyian elektronik, tapi tidak banyak, lebih kepada distorsi gitar," cerita gitaris Joseph Greer saat berbincang di Kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (11/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain itu, The Temper Trap juga menceritakan mengapa 'Thick As Thieves' berjarak hingga empat tahun dari karya sebelumnya.
"Memang membutuhkan waktu lebih lama. Karena kami ingin benar-benar memastikan lagu yang kami tulis. Kami juga ingin lagunya menyenangkan untuk kami sendiri ketika dibawakan nanti," timpal sang vokalis, Dougy Mandagi.
Album ke-3 The Temper Trap itu baru akan dirilis pada 10 Juni mendatang. Saat ini, album sedang tahap pre-order melalui situs resmi mereka.
![]() |
Kedatangan The Temper Trap ke Jakarta kemarin memang tidak dalam formasi penuh. Hanya Joseph dan Dougy yang mewakili dua rekannya, Jonathon Aherne dan Toby Dundas.
Tujuan keduanya untuk mempromosikan 'Thick As Thieves' ke Indonesia. Sekaligus menghadiri jumpa pers festival musik We The Fest (WTF) 2016 dimana mereka didaulat untuk tampil pada 13-14 Agustus mendatang.
Khusus untuk Indonesia, The Temper Trap bukan sekedar band rock populer yang telah menjadi penampil utama di berbagai festival, macam Lollapalooza. Tapi ada hubungan yang lebih dekat karena kalis Dougy Manadagi adalah orang asli Indonesia, tepatnya Manado yang merantau ke Australia.
Berdiri sejak 2005, band peraih gelar 'Best Rock Group oleh ARIA Awards 2012 itu melahirkan karya perdananya pada 2009 dengan judul 'Conditions'. Disusul pada 2012 lewat album 'Self-Titled' yang turut membawa megahits, 'Sweet Dispotition'.