Menjadi co-producer, Eben mengerjakan dua dari 10 lagu dalam album bertajuk 'Intersisi' itu, yakni 'Pesanku' dan 'Redam'. Tak hanya sukses mewarnai musik Fadly Cs itu, Eben juga bisa mengenal lebih dekat Musikimia.
"Musikimia itu adalah kecelakaan yang terangkum dengan indah. Kenapa saya bilang kecelakaan, karena dalam pengerjaan album ini misalnya, benar-benar semuanya tiba-tiba. Kita ketemu, masuk studio, ngobrol-ngobrol bentar, langsung rekaman," ujar Eben saat ditemui di pesta peluncuran 'Intersisi' di Hard Rock Cafe Jakarta, Jakarta Selatan, Senin (1/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sama halnya dengan Eben, Stevie Item sebagai co-producer lainnya juga merasa bersyukur sekaligus tertantang. Apalagi, gitaris Musikimia, Stephen Santoso adalah idolanya dalam bermusik.
"Awalnya dikontak, gue pikir untuk kebutuhan off air. Ternyata untuk rekaman dan jadi co-producer. Jadi gue dibayar untuk nyuruh-nyuruh orang yang adalah idola gue. Gue takut dia marah aja," celetuknya seraya tertawa merujuk pada Stephen Santoso.
"Pengerjaan cepat, tidak ada kendala yang sulit. Karena mereka berempat sangat koperatif banget. Prosesnya cuma sehari. Ini seperti pembuktian bahwa musisi sekelas mereka masih mau untuk mendengarkan masukan orang lain," lanjut gitaris Deadsquad itu.
Stevie Item membantu pengerjaan dua lagi lainnya dalam album tersebut. Yaitu 'Hitam Tak Selamanya Gelap' dan 'Issue'. Selain dua nama tadi, ada juga Nikita Dompas, Gugun 'Gugun Blues Shelter' dan Bondan Prakoso.
"Ini adalah sebuah momen dimana Musikimia masuk kembali ke musik Indonesia dengan kualitas dan kreativitas terbaik. Semoga 'Intersisi' bisa menjadi album terbaik di Indonesia," tutup Managing Director Sony Music Entertainment Indonesia, Alex Sancaya.
(mif/ron)