'Lazarus', Salam Perpisahan Ziggy Stardust

'Lazarus', Salam Perpisahan Ziggy Stardust

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Senin, 11 Jan 2016 16:27 WIB
Lazarus, Salam Perpisahan Ziggy Stardust
Foto: davidbowie.com
Jakarta - Tepat di hari ulang tahunnya yang ke-69, 8 Januari 2015 David Bowie mempersembahkan karya terbarunya. Yakni, album penuh terbaru yang diberi nama 'Blackstar'.

Publik bersorak, mereka merayakan hari lahir sang legenda juga lahirnya album ke-28 itu. Meskipun hanya berisi tujuh lagu, tapi 'Blackstar' menjadi bukti bahwa Bowie tidak akan pernah berhenti berkarya. Konsistensi itu dibangunnya sejak awal menapaki karier di dunia musik pada 1962.

Dari album tersebut, ada salah satu lagu yang juga menjadi single perdana, berjudul 'Lazarus'. Ketika pertama kali dirilis 17 Desember kemarin, lagu itu terdengar sama uniknya dengan karya-karya Bowie puluhan tahun sebelumnya. Hanya saja, mulai hari ini, 'Lazarus' ternyata menguak hal lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Lazarus' seakan menjadi salam perpisahan dari Bowie untuk dunia ini. Perpisahan karena dirinya resmi kalah dari perang melawan kanker selama 18 bulan terakhir. Perpisahan atas kepergian Bowie untuk selama-lamanya pada 10 Januari waktu London, Inggris, dalam usia 69 tahun.

"Look up here, I'm in heaven / I've got scars that can't be seen / I've got drama, can't be stolen / Everybody knows me now / Look up here, man, I'm in danger / I've got nothing left to lose / I'm so high, it makes my brain whirl / Dropped my cell phone down below / Ain't that just like me?" nyanyi penyanyi bernama asli David Robert Jones itu.

"Oh, I'll be free / Just like that bluebird / Oh, I'll be free / Ain't that just like me?" nyanyi Bowie lagi.

Dalam video klipnya juga Bowie berakting layaknya pesakitan yang terbaring di kamar rumah sakit. Kulit wajahnya yang keriput dan matanya berbalut kain putih. Video klip itu pun kemudian diakhiri dengan Bowie yang menghilang di balik lemari tua coklat.

Selama kurang lebih 50 tahun David Bowie mencuat sosok spesial penuh inspirasi. Setidaknya sejak pelantun 'Space Oddity' itu merilis album 'The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders From Mars' pada 1972. Sejak saat itu juga alter ego bernama Ziggy Stardust menempel di dirinya, baik di kehidupan pribadi maupun karier bermusiknya.

'Keunikan' gaya fashion Bowie diperkuat lagi dengan warna matanya yang memang berbeda kanan dan kiri. Kabarnya hal itu terjadi karena perkelahian di waktu sekolah dahulu. Entah benar atau tidak, tapi yang jelas Bowie menjelma menjadi ikon musik paling glamor dan kreatif dalam sejarah.

Bowie tercatat pertama kali merilis album pada 1967 dengan judul 'David Bowie'. Dan terus menjalani tanggung jawabnya sampai ajal memanggil. 'The Man Who Sold the World (1970)', 'Hunky Dory (1971)', 'The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders from Mars (1972)' dan 'Scary Monsters (And Super Creeps) (1980)' adalah album-album yang melejitkan namanya dengan cepat.

Sama halnya dengan sejumlah lagu yang langsung teringat ketika menyebut nama David Bowie. Misalnya seperti, 'Space Oddity', 'Heroes', 'Changes', 'Under Pressure', 'China Girl', 'Modern Love', 'Rebel, Rebel', 'All the Young Dudes', 'Panic in Detroit', 'Fashion', 'Life on Mars', dan 'Suffragette City'.

Selain aksi solonya, rentetan sejarah kolaborasi Bowie juga tercatat mengagumkan. Mulai dari Queen, Mick Jagger, Tina Turner hingga The Pat Metheny Group. Bahkan sempat juga di awal tahun 1990, dia membentuk grup bersama sepupunya, Tony, dengan nama Tin Machine namun tak berlangsung lama. Sepanjang kariernya, Grammy Awards pernah menghargai David Bowie dengan penghargaan spesial 'Lifetime Achievment' pada 2006. Termasuk dengan film pendeknya berjudul 'Jazzin' for Blue Jean' dengan gelar 'Best Video, Short Form'.

Di luar musik, Bowie juga punya track record baik di dunia seni peran. Ada 27 judul, baik film maupun serial televisi yang pernah menjadi panggungnya. Terakhir di film berjudul 'Bandslam (2009)' dimana dirinya muncul sebagai figuran.

Sebanyak 140 juta keping karyanya sudah menyebar di berbagai belahan dunia. Angka itu menjadi saksi bisu dan bukti nyata bahwa David Bowie adalah legenda. Raja dan pahlawan selama-lamanya.

"I will be king, and you, you will be queen. We can be Heroes, for ever and ever. Selamat jalan Bowie. Selamat jalan, Stardust!


(mif/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads