Tapi siapa sangka, di balik mimpi buruk itu tertuang sebuah kisah manis dari penjualan fisik para musisi Indiependent. Mereka justru bertahan dengan kultur toko CD dan Kaset.
Salah satu yang bertahun-tahun sukses bertahan adalah label Demajors. Mereka seperti bertahan dari gempuran industri musik digital yang terus-terusan jadi momok untuk toko CD dan Kaset.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Outlet Tutup, Bagaimana Nasib 'Anak' Disc Tarra?
Demajors bukanya menutup mata dengan isu tutupnya sejumlah toko CD 'mainstream'. Mereka justru bertahan karena melihat kesalahan yang dilakukan oleh mereka.
"Kita memang udah pelajarin dari beberapa tahun lalu. Seperti kalau diluar kayak Virgin Store tutup, kita pelajarin untuk tetap bisa bertahan," jelas Anthono.
Bukan hanya berkaca dari tutup toko CD, tapi strategi bisnis juga jadi obat mereka tetap bertahan. Salah satunya bekerjasama dengan distro yang dianggap 'kredibel' dalam menjual rilisan musisi indie.
"Kerjasama dengan distro yang kita anggap memang berhubungan sama scene musik dari produk kita. Jadi nggak cuma sekadar naruh barang aja. Itu cara yang efektif supaya semua bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.
(fk/dal)











































