Melestarikan Warisan Musik di 'Pasar Keroncong Kotagede' 2015

Melestarikan Warisan Musik di 'Pasar Keroncong Kotagede' 2015

Fakhmi Kurniawan - detikHot
Senin, 14 Des 2015 15:40 WIB
Foto: Pasar Keroncong Kotagede
Jakarta - Festival musik jazz, electronic dance musik (EDM) atau rock belakang akrab menyapa penikmat musik Indonesia. Namun, cuma hitungan jari festival musik yang benar-benar mengangkat musik tradisional.

Hingga munculnya sebuah festival musik tradisional bernama 'Pasar Keroncong Kotagede' 2015 yang baru saja digelar pada 12 Desember lalu. Sebuah festival musik keroncong yang mencoba melestarikan musik Tanah Air.

Diselaraskan dengan tema musik tradisional, pemilihan Kotagede, Yogyakarta disebut punya sebagai kota "heritage" yang menyimpan potensi kesenian keroncong. Mereka yang tampil pun bisa dibilang bintang yang berjalan di musik keroncong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orkes-orkes keroncong dari belahan Indonesia seperti Kharisma, Pesona Irama, Sinten Ramen hingga Puspa Jelita feat Heruwa tampil dalam 'Pasar Keroncong Kotagede'. Setidaknya ada 16 orkes yang tampil dalam ajang ini.

'Pasar Keroncong Kotagede' juga menghadirkan tiga penyanyi yang juga besar bersama musik keroncong. Mereka adalah Iga Mawarni, Subarjo HS dan Didik Nini Thowok.

Para pengisi acara pun sukses membawa keroncong hidup lagi. Atau setidaknya, masih menyaringkan napas keroncong di industri musik Tanah Air.

Dari kemunculan awalnya pun, pelestarian musik keroncong memang jadi tujuan utama dari pengagas festival ini, Djaduk Ferianto. Hingga misi mulia ini pun diharapkan bisa diikuti oleh musisi Indonesia lainnya.

Alhasil, panggung musik Indonesia tak hanya diisi oleh musik-musik bule yang pada akhirnya tak membuat budaya Tanah Air berkembang. Atau setidaknya, musik Indonesia jadi tuan rumah sendiri bukan hanya sekadar 'cheerleaders' di Bumi Pertiwi ini! (fk/mmu)

Hide Ads