Ketika Dangdut, Rock dan Jazz Berpadu dengan Keroncong

Ketika Dangdut, Rock dan Jazz Berpadu dengan Keroncong

- detikHot
Selasa, 14 Apr 2015 17:09 WIB
Jakarta - Pedangdut Ikke Nurjanah mencuri perhatian saat melantunkan lagu 'Terlena' dan 'Memandangmu' dalam sentuhan irama keroncong. Para penonton nampak asyik menikmati iramanya.

Auditorium Galeri Indonesia Kaya (GIK) berkapasitas 150 penonton, Minggu (12/4) malam itu dipadati lebih dari 200 orang. Tapi kepadatan itu justru membuat suasana kian terasa semarak. Para penonton yang sebagian anak-anak muda ikut koor menirukan nyanyian Ikke tanpa diminta.

Baca juga: Dave Koz Dipastikan Tampil di Economics Jazz 2015

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penampilan Ikke yang diiringi Keroncong Toegoe (New Version) pimpinan Andre Juan Michiels menjadi pemuncak acara Keroncong Week yang berlangsung sejak 7 April. Turut tampil malam itu penyanyi Dewi Gita, Angel Michiels, Intan Soekotjo, Indra Aziz, dan sang diva keroncong Sundari Soekotjo sebagai pemrakarsa acara.

Bila Ikke memadukan dangdut dan keroncong, Dewi Gita membawakan lagu 'Langgam Riwayat Sangkuriang', 'Bandung Selatan di Waktu Malam' dalam sentuhan jazz iringan Otti Djamalus Home Band. Khusus untuk lagu 'Mau Dibawa Kemana' ia membawakannya duet bersama Sundari. Selain penyanyi pop, Dewi dikenal suka menyanyikan tembang sunda. Tak heran bila ia terlihat tak kesulitan saat masuk ke cengkok-cengkok keroncong.

Baca juga: Tak Hanya di Video Klip, Rinni Wulandari juga Tampil Seksi di Sampul Album

Acara bertema Keroncong Djoeara Noesantara (Kedjora) yang diprakarsai Yayasan Keroncong Indonesia dan Djarum Budaya itu pada Jumat malam menampilkan Candil yang nge-rock dan Dira Sugandi yang murni jazz. Candil yang berusaha mengikuti cengkok keroncong, meski tetap mempertahankan lengkingan suaranya yang khas. Lagu 'Juwita Malam' dan 'Rocker Juga Manusia' yang ia bawakan mendapat aplaus panjang penonton. “Saya jadi ketagihan begitu diizinkan nyanyi keroncong tapi tetap boleh menjerit-jerit,” ujarnya.

Albi, Karina, dan Fian, yang hadir malam itu mengaku surprise menyaksikan acara tersebut. Ketiga mahasiswa Komunikasi Universitas Indonesia itu sehari sebelumnya juga hadir menyaksikan penampilan Rieka Roeslan dan Kunto Aji yang tengah nge-top dengan lagunya, 'Terlalu Lama Sendiri'.

"Aku sih emang penasaran banget ya, apa bener emang bisa mereka-mereka itu menyanyi keroncong. Eh ternyata oke juga," kata Karina. Secara khusus mereka juga memuji penampilan Sandi Aditya dan Angel Pieters. Di usia masih belia, keduanya sudah mahir menyanyi dalam irama keroncong murni.

Di pengujung acara, Minggu malam lalu, Sundari tak menutupi rasa bahagianya. Ia menyatakan rasa bangga dan takjubnya atas antusiasme para penonton. Kapasitas auditorium untuk 150 orang, selalu terisi lebih dari 200 penonton. Sebagian penonton akhirnya harus puas menyaksikan melalui layar lebar yang dipasang di luar auditorium.

"Saya terharu banget karena yang nonton justru kebanyakan anak-anak muda. Malah ada pasangan yang membawa anak-anak dan bayi mereka," ujar Sundari yang 14 April ini memasuki usia 49 tahun.

Ia berharap, kehadiran mereka menjadi bukti sekaligus pemacu semangat bagi para seniman keroncong untuk tetap berkarua dan bersetia dengan musik ini. Sarjana musik keroncong ini juga optimistis musik keroncong akan bisa melakukan regenerasi secara alami. Buktinya, selain putri semamata wayangnya Intan Soekotjo yang menekuni keroncong, ada Dian Mita, Sandi, dan Angel yang unjuk kebolehan di acara itu.

Begitu pun para musisinya ada Lantun Orchestra, Alunada, Grup Keroncong Oemar Bakrie dari Bandung. "Mereka semua masih tergolong remaja tapi punya komitmen untuk melestarikan musik keroncong," ujar Sundari berbinar-binar. Ya, semoga keroncong tetap lestari.

(alx/ron)

Hide Ads