Pertunjukan dan Dokumentasi Musik LegendaryChrisye di Java Jazz 2014

Pertunjukan dan Dokumentasi Musik LegendaryChrisye di Java Jazz 2014

- detikHot
Minggu, 02 Mar 2014 01:51 WIB
Pertunjukan dan Dokumentasi Musik LegendaryChrisye di Java Jazz 2014
LegendaryChrisye (Iqbal/detikHOT)
Jakarta - Berbeda dari penampilan-penampilan musisi di Java Jazz Festival 2014 dua hari ini, LegendaryChrisye Dekade Project justru menyajikan sebuah dokumentasi sang legenda dari dua sisi. Pertama dari atas panggung, lainnya lewat video.

Dibuka oleh prolog yang bercerita tentang masa anak-anak Chrisye, mulai dari belajar main gitar sampai kegiatan bermusiknya di masa remaja.

"Konser dan album ini (Dekade), semacam tribute kepada komposer, penyanyi-penyai yang populer di tanah Indonesia sejak tahun 40an," tutur mendiang Chrisye dalam prolog tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara instrumental, 'Dara Manisku' mengalun sebakai pembuka, tentu sudah diubah dengan aransamen jazz rock. Menariknya 11 penari perempuan dengan kostum hitam & putih terlihat berlenggak-lenggok ala era 50-an.

Diiringi lagu 'Sakura', sebuah video dokumenter berdurasi sekitar 5 menit memutar perjalanan tim produksi album 'Dekade' di Australia. Berpindah dari satu studio ke studio yang lain hingga proses mixing dan mastering.

Tak lama setelahnya, lagu indah ciptaan Ismail Marzuki, 'Di Bawah Sinar Bulan Purnama' dinyanyikan dengan kolaborasi pantomim oleh Septian Dwi Cahyo.

'Lilin-lilin Kecil' dan 'Angin Malam' mengalun kemudian, langsung dari bibir sang legenda. Tidak di atas panggung, tapi lewat video dokumentasi kala Chrisye menggelar konser 'Dekade Chrisye' tahun 2003 di Plenary Hall JCC, Jakarta.

Selanjutnya, lagu-lagu yang dinyanyi Chrisye mengalun satu per satu dengan konsep berbeda-beda. Misalnya, 'Seperti Yang Kau Minta' dibawakan dengan konsep duo bass yang memainkan harmoni layaknya bernyanyi, dikolaborasikan bersama dalang yang bercerita kisah pahit cinta segitiga.

Dokumentasi juga berlanjut saat penyanyi yang aktif bermusik sejak tahun 1967 itu saat terbaring sakit kanker paru-paru.

"Terima kasih kepada para sahabat artis, musisi, industri rekaman, media cetak dan elektronik. Mohon doanya," terdengar suaranya bergetar menahan tangis.

Seketika penonton yang memadati 'simPATI Stage' dilanda rasa haru sekaligus bangga. LegendaryChrisye Dekade Project berhasil menghadirkan pelajaran sejarah musik Indonesia dan kisah inspiratif musisi pop Ibu Pertiwi.

Tapi jangan lupakan musisi lainnya, Indra Lesmana yang membawa nama Indra Lesmana & Maurice Brown Project juga memberikan pelajaran. Sebuah pelajaran tentang musik jazz sesungguhnya, tanpa embel-embel.

Indra Lesmana dan Maurice Brown menyuguhkan musik instrumental jazz upbeat karya keduanya, salah satunya, 'The Truth'. Sepertinya, hujan deras di kawasan outdoor, menambah pas suasana romantis yang dibangun.

(hap/ich)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads