'Hari Baru': Kompleksitas RAN Menjadi Grup Band

Music Buzz

'Hari Baru': Kompleksitas RAN Menjadi Grup Band

- detikHot
Selasa, 04 Feb 2014 18:02 WIB
Jakarta - Jangan langsung menghakimi kata 'kompleksitas' pada judul, sebab memang itu yang dirasakan ketika mendengar album keempat milik trio bernama RAN tersebut. 'Hari Baru' menyuguhkan musikalitas yang jauh lebih susah dan terdengar cukup padat layaknya sebuah grup band, lengkap dengan para pemain alatnya.

Kompleksitas paling dasar dari album yang rilis dalam bentuk fisik 30 Januari lalu itu adalah adanya pengharaman terhadap empat kata, yaitu 'cinta', 'kasih', 'sayang' dan 'love'. Tentu ini mengejutkan mengingat kata-kata tersebut rajin hadir di tiap bait lagu-lagu RAN sebelumnya.

Dari 10 lagu yang tersedia, Rayi Putra Rahardjo, Astono Andoko dan Anindyo Baskoro benar-benar meramu setiap kata agar tetap bisa menggambarkan perasaan cinta tanpa harus menyebutkan namanya. Sebut saja, 'nirwana' dan 'rembulan' terdengar beberapa kali menggantikannya.

Bukan melebih-lebihkan jika hal tersebut bisa mengejutkan para penggemar RAN yang kebanyakan ABG. Akan tetapi, positifnya adalah setidaknya anak-anak muda masa kini itu sadar bahwa bahasa Ibu Pertiwi tidak kalah kaya dengan bahasa gaul jika hanya untuk mengungkapkan kata cinta.

Kompleksitas selanjutnya terletak pada aransemen musik. Sesuai dengan judul albumnya, RAN memang menyambut harinya setelah empat album itu dengan permainan musik penuh instrumen otentik, mulai dari organ, gitar akustik, terumpet dan ornamen perkusi. Di setiap lagunya juga terdengar RAN ingin mengatakan bahwa mereka bukan sekedar trio vokal biasa.

Misalnya lagu ketiganya 'Curiga' dimana ketukan drum terdengar cukup dominan sehingga melunturkan identitas RAN yang sekedar ceria ala anak muda masa kini. Terdengar juga lantunan melodius dari piano yang mengiringi bunyi conga di bagian chorus.

Ada juga 'Begitu Saja', walaupun musiknya pop, tapi itu adalah karya patah hati pertama RAN. Tidak lantas sendu, justru Asta, banyak memasukkan unsur distorsi gitar lawas di lagu ini. Setengah album, hadir 'Fly Away' yang merupakan lagu berbahasa inggris pertama sekaligus lagu pertama juga untuk Rayi dapat unjuk gigi. Karena memang sedari awal, rapper berkepala plontos itu tidak 'secerewet' biasanya, malah lebih sering menjadi suara dua vokalis utama, Nino.

Sedikit, keluar dari konteks aransemen musik, di lagu ketujuh, RAN melakukan duet dengan solois pendatang baru Tulus dalam lagu 'Kita Bisa'. Sempat berpikir akan biasa saja (mengingat warna vokal dan genre yang dimainkan keduanya tidak beda jauh), ternyata hasil cukup mengagumkan. Ditambah lagi musik yang manis hasil kolaborasi terompet, organ dan gitar elektrik, membuat lagu ini tak heran diidolakan oleh banyak orang.

Kebijaksanaan Tulus terpancar menyilaukan kala menyanyikan bagian chorus lagu yang bertemakan kehidupan itu. "Kita bisa rasakan bahagia, asalkan terus percaya/Sadari semua makhluk tercipta, tuk saling dapat menjalani/Hidup ini bersama," nyanyi Tulus.

Kembali kepada kompleksitas aransemennya, lagu kedelapan 'Yes & No' bisa jadi adalah puncaknya. Pada masa ini, RAN terdengar seperti grup musik jazz kulit hitam yang sedang bermain di sebuah cafe wilayah barat Amerika Serikat. Paduan permainan latin percussion tempo lambat dan beberapa alat tiup menjadikan lagu cinta ini rumit. Ditambah bagian rap Rayi serta Nino yang sengaja bernyanyi falsetto rendah.

Jika mengharapkan lagu penutup, 'Dekat di Hati' menjadi up-beat, ternyata tidak. Justru trio itu syahdu bermain akustik.

Jadi, 'Hari Baru' memang rumit bukan? Jangankan terdengar sebagai trio vokal, malahan RAN sedikit-banyak seperti sebuah grup band dengan personel 10 orang.

Berikut daftar lagu di album 'Hari Baru' milik RAN

1. Awake (Prelude)
2. Hari Baru
3. Curiga
4. Begitu Saja
5. Fly Away
6. Nirwana
7. Kita Bisa (feat. Tulus)
8. Yes & No
9. ;)
10. Dekat di Hati



(hap/mmu)

Hide Ads