Dari 12 lagu di album tersebut, Lala ingin menyampaikan kepada para penggemarnya bahwa ia juga pernah merasakan pahitnya cinta. Ini adalah album kedua Lala setelah 'Star' yang dirilis di Filipina pada 2008 lalu.
"Album ini lagunya masih banyak ngangkat soal cinta, kayak pengalaman pribadi, I can feel it. Tujuan album ini untuk menyampaikan ke pendengar perempuan aku di sana kalau aku pernah ngerasain patah hati juga, aku pengen musikku jadi jembatan sama penggemar," ungkapnya kepada detikhot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Β
Penyanyi kelahiran Bandung, 2 April 1985 itu bukan hanya pandai menyanyi. Ia juga menunjukkan kemahirannya bermain gitar di dua lagu ciptaannya sendiri, 'Sweet Temptation' dan 'Kamu'.
Jika melihat Lala bermain gitar sambil menyanyi, akan sedikit mengingatkan orang pada penyanyi Alanis Morisette. Penyanyi lulusan Sastra Inggris Universitas Indonesia itu mengaku pertama kali bermain gitar saat dirinya masih duduk di bangku SMP.
Dalam album tersebut, Lala juga mengaransemen ulang 'Satu Jam Saja' yang pernah dipopulerkan oleh penyanyi Asty Asmodiwati dan Audy. Sementara lagu ciptaan Sandy Sandoro berjudul 'Aku, Kamu, Cinta' dipilih menjadi single pertama.

Setelah tiga tahun membangun karier solo di Filipina, Lala seolah mengulang semuanya dari nol saat memutuskan untuk membuat album di Indonesia. Selain bekerjasama dengan para musisi seperti Rizky 'Alexa', Baron, Sandy Sandoro, dan Ade 'Govinda', Lala juga mengeksplorasi sisi musikalitasnya agar lebih sesuai dengan kemauan pasar.
Seperti kebanyakan penyanyi pendatang baru lainnya, Lala juga harus tampil di acara musik di stasiun televisi. Ia pun sempat kaget saat diminta bermain secara playback.
"Tadinya aku nggak ngerti pas diminta playback, karena beda banget sama kultur musik di Filipina yang selalu tampil live. Ya mungkin mereka mau main aman untuk broadcast-nya. Tapi aku lebih suka main live sih karena menonjolkan karakter suara aku," tandasnya.
(ich/mmu)