Syuting Film 'Bulan Terbelah di Langit Amerika' Dijaga NYPD

Jakarta -

Sekitar 25 orang berdemonstrasi menentang pembangunan masjid di areal Ground Zero, tempat menara kembar hancur. Mereka membawa spanduk menentang pembangunan masjid.

Para wartawan berkeliaran bersiap melakukan siaran langsung, sementara polisi-polisi berjaga dengan sigap. Hingga akhirnya kejadian ricuh pecah dan membuat suasana menjadi kacau.

Tunggu dulu! Ini bukan kejadian sebenarnya, namun hanya adegan yang mengilustrasikan demonstrasi terhadap pembangunan masjid Ground Zero beberapa tahun lalu di New York. Adegan demonstrasi adalah bagian penting film 'Bulan Terbelah di Langit Amerika'.

“Ini bagian tersulit, oleh karena itu, NYPD (New York Police Department) ikut terlibat untuk mengamankan dan menenangkan," ucap Ody Mulya produser film dari Maximapictures.

Adegan yang menggunakan puluhan figuran dan pemain lokal Amerika itu dijaga ketat oleh NYPD karena dikhawatirkan menimbulkan kesalahpahaman publik. “Kita tidak ingin para pejalan kaki yang lewat saat syuting mengira ini peristiwa beneran," ungkap Ody kembali. Tampak para pejalan kaki justru selfie dan mengabadikan proses syuting di lokasi yang sangat ramai di Tribeca Alley.



Film 'Bulan Terbelah di Langit Amerika' bercerita mengenai perjalanan pasutri Hanum (Acha Septriasa) dan Rangga (Abimana Aryasatya) di New York, Amerika Serikat. Bulan yang terbelah merupakan metafora terpecahnya perdamaian antara masyarakat Amerika Serikat dengan kaum muslim pasca tragedi 911.

Hanum, seorang jurnalis, diberi tugas oleh bos media menulis artikel “Apakah dunia lebih baik tanpa Islam?”. Di waktu yang sama, Rangga yang tengah menyelesaikan tugas S3 Ekonominya di New York diminta mewawancarai seorang milyuner misterius. Mulailah petualangan Hanum dan Rangga mengungkap berbagai fakta tersembunyi di balik tragedi 9/11, yang akhirnya membuat mereka terpisah dramatis dan menemui berbagai perjalanan terjal hingga bertemu kembali.

(ich/ich)