.webp)
Dasar penarikan delegasi dan film itu, menurut Ketua PPFI Firman Bintang adalah bentuk sikapnya. Ia menilai rombongan ke Marche du Film-Festival de Cannes 2014 berjumlah 23 orang yang diberangkatkan pemerintah merupakan pemborosan.
"Kami nilai sangat tidak efektif," kata Firman dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Rabu (30/4/2014).
Menurut Firman, dengan komposisi dari Kemenparekraf dan Badan Perfilman Indonesia, biaya yang dikeluarkan untuk rombongan yang berangkat mencapai Rp 2,8 miliar. Dengan demikian, booth yang dipasang di even tahunan itu, yang rencananya memamerkan dan mempromosikan sekitar 15 judul film Indonesia produksi anggota PPFI akan kosong.
Sebanyak 15 film nasional yang tidak jadi diikutkan antara lain film 'Cinta Tapi Beda', 'Soekarno', 'Umi Aminah' (Multivision), 'Slank Never Die's, 'Test Pack You're My Baby', 'Delisa' (Starvision), 'Sang Kiai', 'Nina Bobo' (Rapi Films), 'Ayat-Ayat Cinta', 'Di Bawah Lindungan Ka'bah', 'Habibie & Ainun' (MD), 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk (Soraya Intercine Films), dan '99 Cahaya di Langit Eropa' (Maxima Pictures).
Dalam kesempatan yang sama, Firman juga menyampaikan kekhawatirannya pada nasib film nasional ketika ada film besar Hollywodd yang dirilis. "Sebentar lagi hanya satu film Indonesia akan beredar, film 'The Amazing Spider-Man 2', dan akan terjadi 'pembunuhan' atas film Indonesia," katanya merujuk pada jatah layar bioskop yang menurutnya tak seimbang.
(ich/ich)
