.webp)
Film Rumah Masa Depan garapan rumah produksi Mizan Pictures dan Max Pictures akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 7 Desember mendatang. Sang pemeran utama, Fedi Nuril, mengaku senang karena perannya di film ini dapat melunturkan image poligami yang melekat dengan dirinya.
Fedi juga mengungkapkan film ini sangat menarik dan memiliki cerita yang relevan seperti dalam kehidupan masyarakat pada umumnya.
"Saya senang bisa terlibat dalam film ini, karena ceritanya menarik dan relevan dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Konflik antara mertua dan menantu adalah konflik yang umum terjadi dalam keluarga. Tenang saja, di sini saya tidak poligami," kata Ferdi Nuril di Senayan, Jakarta Pusat, pada Sabtu (2/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, lawan main Fedi Nuril, Laura Basuki, mengaku senang karena mendapatkan peran yang hangat. Selain itu, film ini menjadi kesempatan terbaiknya untuk menunjukkan kemampuan aktingnya karena dapat beradu akting dengan aktor dan aktris hebat.
"Saya senang bisa bermain dalam film ini. Karena saya sudah merindukan mendapatkan peran yang warming seperti ini. Saya juga senang bisa bekerja sama dengan aktor-aktor hebat seperti Ferdi Nuril dan Widyawati," ungkap Laura Basuki.
Pada Sabtu malam (2/12/2023) juga digelar gala premier yang dihadiri para pemain dan kru film Rumah Masa Depan, termasuk Ferdi Nuril, Laura Basuki, Widyawati, Bima Azriel, Ciara Brosnan, dan Danial Rifky. Mereka disambut antusias oleh para tamu undangan yang hadir.
Mendapat dukungan berbagai pihak, produser Mizan Pictures berharap film Rumah Masa Depan ada kelanjutannya.
"Mudah-mudahan bisa ada sekuelnya. Saya juga berterima kasih kepada seluruh pemerintah Sumedang, yang telah mendukung proses syuting film ini," kata Putut Widjanarko.
Diketahui film Rumah Masa Depan adalah adaptasi dari serial televisi legendaris tahun 1980-an ini. Kali ini disutradarai oleh Danial Rifky dan dibintangi oleh Ferdi Nuril dan Laura Basuki.
Film ini mengisahkan tentang keluarga Sukri (Fedi Nuril) dan Surti (Laura Basuki) yang pulang ke kampung halamannya di Cibeureum, Jawa Barat, untuk berlibur. Di sana, mereka harus menghadapi konflik antara ibu mertua (Widyawati) dan menantu. Selain itu, film ini juga dibumbui dengan komedi yang ringan.
(fbr/mau)
