Usai Bela Palestina, Melissa Barrera Didukung 1.300 Artis Tuntut Scream 7

Usai Bela Palestina, Melissa Barrera Didukung 1.300 Artis Tuntut Scream 7

Asep Syaifullah - detikHot
Jumat, 01 Des 2023 16:00 WIB
Melissa Barrera arrives at the 23rd annual Latin Grammy Awards at the Mandalay Bay Michelob Ultra Arena on Thursday, Nov. 17, 2022, in Las Vegas. (AP Photo/John Locher)
Melissa Barrera. Dok. AP
Jakarta -

Suara Melissa Barrera untuk Palestina seperti riak-riak di Hollywood, kecil tapi menggema panjang hingga akhirnya mengusik banyak orang tak hanya para eksekutif di Scream VII yang memecatnya.

Kini sudah lebih dari 1.300 aktor dan artis telah menandatangani surat yang mengecam apa yang mereka sebut sebagai penyensoran terhadap pembicaraan mengenai Palestina, termasuk pemecatan bintang Scream VII, Melissa Barrera.

Surat itu diterbitkan oleh Artists for Palestine UK pada hari Kamis (30/11). Di antara para penandatangan adalah pemenang Oscar Olivia Colman, Harriet Walter (Succession, Star Wars: The Force Awakens), Aimee Lou Wood (Sex Education), SiobhΓ‘n McSweeney (Derry Girls), Paapa Essiedu (I May Destroy You), Youssef Kerkour ( Napoleon), Nicola Coughlan (Derry Girls, Bridgerton), Lolly Adefope (Ghosts), dan Emma Seligman (sutradara, Bottoms).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surat tersebut ditujukan kepada sektor seni dan budaya dan menuduh banyak institusi budaya di negara-negara barat secara sistematis menindas, membungkam, dan menstigmatisasi suara serta perspektif terhadap Palestina.


"Ini termasuk menargetkan dan mengancam penghidupan para seniman dan pekerja seni yang mengekspresikan solidaritas terhadap warga Palestina, serta membatalkan pertunjukan, pemutaran film, pembicaraan, pameran dan peluncuran buku," tulisnya.

ADVERTISEMENT

Surat tersebut mengutip berbagai insiden, sebagian besar berfokus pada dunia seni dan sastra Inggris, tetapi juga termasuk pemecatan Barrera dari Scream VII. Kabar tersiar pada 21 November bahwa dia dikeluarkan dari sekuelnya karena serangkaian postingan di media sosial tentang konflik di Gaza, dan pemecatannya menimbulkan kontroversi.


Lalu pembatalan pameran seniman ternama Ai Wei di London setelah postingannya di media sosial tentang Gaza; pemecatan pemimpin redaksi David Velasco dari publikasi seni Artforum; dan penulis Palestina Adania Shibli tidak diundang menerima penghargaan LiBeraturpreis di pameran buku Frankfurt. Surat tersebut juga mengutip pernyataan PBB yang berjudul berbicara tentang Gaza/Israel harus diizinkan.

"Meski ada tekanan, ribuan seniman tetap mengikuti hati nurani mereka dan terus bersuara," tulis surat itu.

"Kebebasan berekspresi, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Konvensi Hak Asasi Manusia Eropa adalah tulang punggung kehidupan kreatif kita, dan fundamental bagi demokrasi."

Surat tersebut mencantumkan berbagai seruan untuk bertindak di sektor seni dan budaya, termasuk secara terbuka menuntut gencatan senjata permanen, memperkuat karya seniman Palestina, dan menolak kolaborasi dengan institusi atau badan yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia yang parah.

"Jika kita tetap diam ketika menghadapi ketidakadilan massal dan memburuknya krisis kemanusiaan, maka hal ini merupakan pelanggaran terhadap kewajiban moral," lanjut pernyataan tersebut.

"Membungkam secara aktif para seniman dan pekerja yang berprinsip dan memenuhi tanggung jawab ini adalah kegagalan memenuhi kewajiban hukum mengenai kebebasan berekspresi dan anti-diskriminasi."




(ass/wes)

Hide Ads