Buhul Agama dan Kesenian di Madani Film Festival 2023

Buhul Agama dan Kesenian di Madani Film Festival 2023

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Minggu, 08 Okt 2023 13:31 WIB
madani film festival
Buhul Agama dan Kesenian di Madani Film Festival 2023. (Foto: M Iqbal Fazarullah Harahap)
Jakarta -

Festival film dengan napas agama Islam yang kental, Madani Film Festival 2023, kembali digelar. Tahun ini menjadi tahun ke-6 festival film internasional dengan katalog puluhan film dari berbagai negara tersebut.

Madani Film Festival 2023 digelar mulai 7-12 Oktober di enam titik di area Jakarta dan Tangerang. Masing-masing tempat itu adalah Taman Ismail Marzuki (TIM), Halaman Teater Jakarta TIM, Epicentrum XXI, Metropole XXI, Kineforum: Teater Asrul Sani & Teater Sjuman Djaya, dan Auditorium Lt. 5 BINUS University Alam Sutra.

Buhul, menjadi tema utama dari gelaran festival ini. Jika hanya membaca dari nama 'buhul' saja, mungkin pengertian terkait mistis yang langsung muncul. Padahal, menurut penggagas Madani Film Festival 2023, buhul jauh dari pengertian negatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini buhul punya makna yang tergerus ke dalam hal-hal yang klenik. Padahal dia punya makna sangat dalam, dalam arti solidaritas, komitmen tulus dalam perilaku keagamaan kita," buka Ketua Dewan Kesenian Jakarta, Bambang Prihadi, Sabtu (7/10/2023) dalam acara malam pembukaan di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan.

Sebagai tema besar, berulang kali kata buhul disebutkan dan dijelaskan bagaimana kemudian secara positif dia dapat memberi tambahan nilai pada festivalnya. Bahwa 75 film yang sudah dipilih, memberikan gambaran yang mengikat rasa persaudaraan, keragaman, antar sesama manusia dan alam.

ADVERTISEMENT

"Tema buhul mengajak kita untuk merefleksikan semangat solidaritas yang mengikat. Tema ini sangat penting, terutama menjelang tahun politik di mana kita sama-sama tahu, seringkali tahun politik memecah belah kita. Selain itu, tema ini juga harus bisa menjadi wajah Islam yang inklusif," giliran Ketua Komite Film Dewan Kesenian Jakarta, Shuri Mariasih Tambunan, yang berbicara.

Tahun ini, ada lebih banyak film, lebih banyak negara, dan komunitas yang terlibat. Tentunya dengan harapan lebih banyak penonton yang menikmati.

"Tahun ini kita harap bisa ada audiens yang lebih besar. Tahun ini kita ada yang Indonesia banget, ada misbar. Tahun ini juga kita ada sineas yang datang dari Palestina, Pakistan, Iran. Kita ada sutradara Islam dari Jepang, Filipina. Beberapa dari mereka terbang dengan biaya sendiri dan kita terharu banget. Jadi, festival ini bukan lagi bicara soal film, tapi kemanusiaan. Ini adalah perjalanan yang panjang, tapi sekarang kita berhasil sampai di sini," ucap Direktur Festival, Sugar Nadia Azier.

Di malam pembukaan, salah satu anggota dari komite festivalnya, Sakdiyah Ma'ruf tampil membuka sebagai stand-up comedian. Dia memberikan materi komedi yang mengocok perut tentang pandangan masyarakat atas perempuan berhijab yang melawak. Terlebih dia berasal dari keluarga Islam yang konservatif di Jawa Tengah.

Setelah itu, ada satu pemutaran film asal Palestina berjudul R21 Aka Restoring Solidarity diputar. Sesuai judulnya, film itu menampilkan rekaman-rekaman hasil restorasi pita film dari masa 70-an asal Jepang, yang bicara soal kondisi Palestina di momen itu.

Jadi untuk detikers dan para penikmat film di luar sana, selamat menikmati Madani Film Festival 2023.




(mif/mau)

Hide Ads