Tom Cruise sempat disanjung telah menyelamatkan Hollywood setelah terpuruk akibat pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu. Itu terjadi setelah karya terbarunya yakni Top Gun: Maverick banyak mendapat pujian dan pendapatan.
Dalam ajang Oscar 2023, Steven Spielberg jadi salah satu orang di dunia yang memberi pujian bagi karya terbaru Tom Cruise. Setelah Top Gun: Maverick, muncul film-film yang berhasil menorehkan banyak sekali rekor, seperti Oppenheimer, Barbie, dan Guardian of the Galaxy Vol.3. Namun sayangnya, raihan ini pun terputus karena aksi demo para punggawa di Hollywood yang membuat proses produksi di sana terhenti.
Kejadian ini pun cukup membuat pusing para pengusaha dan penonton bioskop yang kembali kehilangan hiburan dan harus beralih ke layanan OTT. Dalam momen berat ini, muncul seorang penyelamat lainnya yakni Taylor Swift.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyanyi berusia 33 tahun itu digadang-gadang oleh bos Sony Pictures Entertainment, Tony Vinciquerra, sebagai penyelamat Hollywood dari kekosongan dan kemelut di tengah SAG-AFTRA dan WGA strike. Kok bisa?
Lewat film konsernya, The Eras Tour, Taylor Swift berhasil meramaikan bioskop-bioskop di sana yang hampir saja kehabisan film untuk diputarkan. Bahkan penjualan tiket pre-sale pemutaran film itu saja bisa mengalahkan catatan yang pernah digapai oleh Star Wars dalam satu hari.
Mereka tercatat berhasil mengumpulkan 37 juta USD hanya lewat penjualan pre-sale di MAC, Regal, dan Cinemark dalam satu hari saja. Tak hanya itu saja, Cinemark bahkan menawarkan studio bioskopnya untuk bisa disewa oleh para fans, di mana mereka juga bisa menggelar acara selain nobar dengan tajuk Private Swifties Parties. Satu studio tersebut dapat disewa dengan harga 800 USD atau sekitar Rp 12 juta dengan kapasitas 40 orang.
"(The Eras Tour) adalah penyelamat besar yang tak diduga-duga untuk bioskop. Pengusaha bioskop adalah teman kami, ada semacam simbiosis antara pebisnis seperti kami dengan bioskop. Dan hal ini membuat kekhawatiran jika pada pertengahan 2024 kita tak mengakhiri demo ini, maka tak akan ada film yang bisa diputar," ungkap Tony.
Tony Vinciquerra bahkan memastikan film konser Taylor Swift itu bisa menghasilkan hingga 200 juta USD lewat pemutaran domestik saja. Tentunya jika mereka berhasil mencapai angka tersebut, maka itu akan membuat The Eras Tour jadi salah satu film paling laris di tahun ini.
The Eras Tour merupakan dokumenter dari konser dengan tajuk serupa yang dilakukan oleh Taylor Swift pada 2023. Film ini disutradarai oleh Sam Wrench dan dijadwalkan tayang pada 13 Oktober mendatang di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
(ass/mau)