Alasan Syakir Daulay Bikin Rumah Produksi Film Jomblo

Alasan Syakir Daulay Bikin Rumah Produksi Film Jomblo

prih prawesti febriani - detikHot
Jumat, 15 Sep 2023 14:47 WIB
Syakir Daulay saat ditemui di kawasan Trans TV.
Syakir Daulay saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan. Foto: ahsan/detikhot
Jakarta -

Syakir Daulay saat ini memang sedang bekerja keras untuk sesuatu yang baru. Saat ditemui beberapa waktu lalu, Syakir Daulay mengatakan sudah membuat rumah produksi film.

Rumah produksi film tersebut diberi nama Rumah Produksi Film Jomblo. Bukan tanpa alasan Syakir Daulay membuat rumah produksi film tersebut.

"Rumah Produksi Jomblo karena karya karya gue, gue sebagai produser dan pemilik dan sebagai sutradara yang masih jomblo yang udah gue dedikasikan buat mereka mereka yang masih jomblo bisa menjalani hidup membangun rumah tangga dan melahirkan generasi generasi yang bermutu makanya gue bikin rumah produksi ini untuk menghibur jomblo jomblo yang kesepian tapi hiburannya bikin mereka jadi nggak sepi, jadi maju hati mereka jadi terisi," ujar Syakir Daulay saat ditemui di kawasan Jakarta belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika tak ada aral-melintang, nantinya bakal ada beberapa film yang akan dibuatnya. Selebritas Indonesia juga disebut bakal masuk ke dalam rumah produksi tersebut.

ADVERTISEMENT

Syakir Daulay juga berharap rumah produksinya yang dibangunnya kali ini bisa menghasilkan film-film berkualitas. Adik Zikri Daulay tersebut ingin penonton terhibur dengan film yang disajikan.

Belum lama ini, Syakir Daulay memang sudah membuat satu film berjudul Imam Tanpa Makmum yang bakal tayang 19 Oktober 2023. Ia pun menceritakan soal bagaimana tantangannya membuat film tersebut.

"Kalau bisa bikin 1 atau 2 film syukur Alhamdulilah sekarang sih di 6 bulan awal ini gue fokus di satu film Imam Tanpa Makmum. Walaupun Alhamdulillah sudah ada tawaran 2-3 film setelahnya jadi gue simpan idenya dan akan dieksekusi satu per satu," lanjut Syakir.

"Apalagi disini krunya banyak yang senior jauh umurnya lebih tua dari gue, sedangkan gue orangnya nggak enakan. Tapi untungnya semua mereka ngemong dan mau membantu gue berproses untuk belajar dalam memproduksi film. Yang paling sulit pasti pendanaan apalagi di umur gue yang terbilang muda nggak banyak yang memberikan kepercayaan. Film ini total sudah menghabiskan dana Rp 5 miliar jadi bukan hal yang mudah untuk mengatur keuangan. Di situ sih tantangannya tapi gue yakin kedepan tantangan ini mendewasakan gue juga," ungkapnya.

"Gue tentunya berharap film ini sukses dengan ditonton banyak orang. Tapi lebih besar dari itu, gue harapkan saat orang nonton film ini mereka bisa lebih mempersiapkan diri mereka untuk menjadi imam. Imam yang baik bukan cuma bisa nembak ungkapin perasaan kepada seseorang yang mereka cintai tapi mereka bisa juga membimbing orang orang yang mereka cintai," pungkasnya.




(wes/pus)

Hide Ads