Brad Pitt Hentikan Syuting Gegara Aksi Protes SAG

Hollywood sepertinya terpaksa beristirahat sejenak setelah serangkaian protes yang dilakukan oleh para penulis naskah dan aktor. Sebagai bentuk solidaritas, beberapa aktor ternama pun memilih untuk absen dari beragam promosi film-film yang mereka bintangi.

Bahkan Brad Pitt juga terpaksa menghentikan proses syuting film terbarunya yang berkisah tentang dunia balap F1 yakni Apex. Ia pun memilih untuk menghentikan syuting film terbarunya itu sebagai bentuk aksi solidaritas.

"Pemain dan kru Apex sudah mulai syuting di Budapest, tapi Brad (Pitt) meminta agar jadwal ke depannya agar ditunda karena bentuk solidaritas dengan semuanya yang melakukan protes," tutur salah seorang sumber pada Deadline.

Keputusan untuk menghentikan syuting tentunya bukanlah hal yang mudah. Ada banyak sekali kerugian yang pastinya mereka alami, khususnya urusan finansial di mana biaya produksi akan semakin membengkak.

Meski begitu Brad Pitt dan perusahaannya memilih untuk mendengarkan dan mendukung keluhan hati para aktor dan memutuskan untuk menghentikan pengambilan gambar di Sirkuit Spa-Francorchamps di Belgia, yang juga menjadi tempat penyelenggaraan Grand Prix pada akhir pekan ini.

Apex digarap oleh Apple Studio, Plan B Entertainment dan Jerry Bruckheimer Films. Brad Pitt akan menjadi memerankan karakter Sonny Hayes, pebalap senior yang kembali dari pensiunnya untuk bersaing dengan para generasi muda di ajang balap terbesar itu.

Sebelumnya disebutkan jika pihak Apple dan Brad Pitt sudah mencapai tahap negosiasi sejak beberapa waktu lalu. Kesepakatan yang memakan waktu hingga lima bulan itu menyatukan kembali Kosinski dengan banyak orang dari tim Maverick-nya, termasuk penulis Ehren Kruger dan produser Jerry Bruckheimer dan Chad Oman dari Jerry Bruckheimer Films.

Sumber lainnya mengatakan Joseph Kosinski, yang juga akan memproduksi, dan Bruckheimer akan mendapatkan bayaran di awal sebesar delapan digit. Sementara Brad Pitt dan perusahaannya menerima bayaran mencapai $40 juta hingga $50 juta atau senilai Rp 722 miliar.