Pemerintah Filipina memberikan izin untuk penayangan film Barbie di tengah kontroversi soal penolakannya akibat dari sebuah cuplikan peta dunia yang dimuat dalam film yang dibintangi oleh Margot Robbie tersebut.
Mereka pun mengajukan sebuah syarat yang harus dipenuhi studio tersebut yakni membuat blur gambar peta dunia, khususnya bagian Asia dan China terkait bagian di Laut China Selatan.
Keputusan ini diambil setelah pemerintah Filipina melakukan peninjauan sebanyak dua kali dan berkonsultasi dengan beberapa divisi seperti pakar hukum dan departemen hubungan luar negeri. Mereka pun akhirnya mengizinkan film garapan Greta Gerwig itu untuk tayang di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebaliknya, peta tersebut menggambarkan rute perjalanan khayalan Barbie dari Barbie Land ke 'dunia nyata', sebagai bagian integral dari cerita," kata badan sensor tersebut.
"Para dewan telah menghabiskan semua sumber daya yang mungkin untuk sampai pada keputusan ini karena kami tidak ragu di masa lalu untuk memberi sanksi kepada pembuat film/produser/distributor karena memamerkan 'sembilan garis putus-putus' fiktif dalam materi mereka."
Dalam surat terpisah kepada senator Filipina Francis Tolentino, yang mengkritik film tersebut karena melanggar hak nelayan Filipina, badan sensor mengatakan mereka telah meminta studio Hollywood Warner Bros untuk mengaburkan garis kontroversial di peta yang ditampilkan.
![]() |
Garis putus-putus yang disebut sebagai gambar anak-anak itu muncul di beberapa lokasi di peta di sekitar daratan yang diidentifikasi sebagai Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, dan Asia.
Tapi hanya ditemukan delapan garis di sekitar daratan berlabel Asia.
"Selain itu, Filipina, Malaysia, dan Indonesia tidak terlihat di peta," kata dewan tersebut dalam surat tertanggal 11 Juli dan dibagikan kepada wartawan.
"Ini sangat kontras dengan peta yang ditemukan dalam film terlarang Abominable (2019) dan Uncharted (2022)," katanya.
Departemen luar negeri Filipina mengatakan menghargai kesempatan untuk menonton Barbie untuk memastikan apakah penggambaran peta dunia imajiner bertentangan dengan kepentingan nasional.
Pihak studio Warner Bros pun memberikan pembelaan atas kontroversial tersebut. Mereka menyebutkan jika peta itu dibuat dari perspektif anak-anak dan tak seharusnya ditanggapi serius.
"Peta di Barbieland itu adalah gambar krayon anak-anak. Corat-coret yang menggambarkan perjalanan khayalan Barbie dari Barbie Land ke 'dunia nyata'. Itu tidak dimaksudkan untuk membuat pernyataan apa pun," ujarnya dilansir dari Variety.
(ass/dar)