Kecanggihan teknologi kadang membantu dalam beberapa elemen pekerjaan saat ini, termasuk berakting. Banyak film yang memanfaatkan hal tersebut untuk memoles penampilan para aktor di layar agar lebih maksimal dan sesuai dengan keinginan sang sutradara.
Namun jangan sekali-sekali melakukannya pada Keanu Reeves. Bintang The Matrix itu sangat menolak dengan penerapan teknologi seperti deepfake dan digital editing untuk penampilannya. Hal itu bahkan dimasukkan dalam kontrak kerjanya.
Pengakuan itu diungkapkan Keanu Reeves dalam wawancaranya bersama Wired. Ada pengalaman tak mengenakan yang dialaminya terkait digital editing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, (secara) digital. Pada awal-awal 2000 atau mungkin di akhir 90-an, penampilanku sempat diubah. Mereka menambahkan air mata di wajahku, aku pun seperti,'Hah?' Itu terasa seperti harusnya aku tak ada di sini," kenangnya.
Keanu pun mengungkapkan ketakutannya akan hal tersebut di mana akan mempengaruhi industri dan juga kinerja beberapa elemen di dalamnya, seperti aktor dan agensi. Ketulusan dalam berkarya akan menghilang karena para aktor kehilangan diri mereka dalam sebuah penampilan yang dimanipulasi lewat deepfake.
"Itu menakutkan (namun) itu akan menjadi menarik melihat bagaimana manusia mengatasi teknologi ini," paparnya.
![]() |
Aktor berusia 58 tahun itu pun menceritakan percakapannya dengan seorang remaja berusia 15 tahun soal The Matrix. Ia menjelaskan Neo (karakter yang dimainkannya) berjuang melawan teknologi dan robot di dunia tersebut demi menghadirkan sesuatu yang nyata. Namun remaja itu malah membalasnya dengan kalimat,'Siapa yang peduli itu nyata?'
Sebelumnya juga sempat ramai soal larangan pemerintah China untuk para rumah studio menggunakan filter pada para aktor dan aktrisnya yang membuat mereka jadi tampil sempurna bahkan seperti tanpa pori-pori di wajahnya. Para penonton protes dan merasa tak nyaman melihat hal tersebut hingga membuat pemerintah mengeluarkan aturan baru.
Menurut media China, sejumlah drama sempat ditegur karena membuat penampilan para aktornya terlihat tidak realistis. Hal itu disebabkan penggunaan filter yang berlebihan oleh tim produksi. Contohnya, dalam drama Sword Snow Stride, banyak orang yang mengkritik drama tersebut karena telah menggunakan filter berwarna hijau yang berlebih.
Hal ini membuat penampilan wajah aktor Zhang Ruo Yun terlihat tidak jelas. Selain itu, rambut aktor tersebut pun terlihat sedikit hijau.
Drama Tiongkok Fall In Love tahun 2021 juga mendapat kecaman dari publik karena telah menggunakan filter kecantikan yang berlebihan. Menurut publik, para aktor terlihat terlalu sempurna bahkan pori-pori kulit para pemeran tidak kelihatan sama sekali.
Dalam Drama Once We Get Married, kantung mata milik aktris Zhong Li Li menjadi tidak terlihat sama sekali. Bahkan, aktris tersebut memberikan kritikannya secara langsung di Weibo.
"Jadi begini ya penampilanku tanpa kantung mata.... Ya ampun," sindirnya.
(ass/pus)