Industri perfilman di Vietnam punya cara unik untuk mendongkrak jumlah penontonnya dan mengembalikan minat mereka untuk kembali ke bioskop. Mereka menawarkan popcorn secara gratis dan dalam jumlah yang tak terbatas, asalkan mereka membawa tempat yang aman dan higienis.
Para penonton pun tampak mengantre di situ dengan membawa beragam wadah, mulai dari ember, kontainer, panci, baskom, hingga sebuah penanak nasi. Pihak bioskop pun hanya melarang penggunaan kantong plastik, kantong kertas, dan kardus saja.
Lewat unggahan di Facebook, tampak seorang penonton yang membawa kuali berukuran besar untuk menampung popcorn tersebut. Entah bagaimana cara menghabiskan popcorn tersebut, karena makanan itu hanya disuguhkan bagi mereka yang membeli tiket bioskop saja dan tentunya tak akan enak jika dimakan setelah berhari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 'Film Indonesia Raja di Negeri Sendiri' |
Pihak Lotte Cinema pun mengumumkan promo itu hanya akan berlangsung hingga 30 Oktober saja dan cuma 500 pengunjung pertama saja yang bisa mendapatkannya. Selain itu, mereka menyarankan agar para pengunjung membawa tempat yang sesuai dengan daya makan mereka agar tak menyia-nyiakan makanan tersebut.
Promosi itu pun sepertinya cukup berhasil, karena beberapa netizen mengunggah wadah-wadah unik yang mereka gunakan untuk menyimpan popcorn tersebut sebelum masuk ke studio. Terlihat juga banyaknya antrean para pengunjung yang menunggu mendapatkan popcorn gratis.
![]() |
Unggahan-unggahan itu pun turut mengundang komentar dari netizen asal Indonesia. Beragam komentar lucu dituliskan mereka di situ.
"Yang bawa dandang mau sekalian acara selamatan di bioskop," tulis netizen.
"Kalau di Indo sampai gratis, gw bawa Drum yang gambar pengin yang warna oranye. Pasti di teras rumah kalian ada," tulis lainnya.
"Wkwkwk ngelunjak," tulis netizen lainnya.
Dilansir dari Vietnamnet disebutkan jika pasar penonton di sana telah beralih dan lebih menyukai menyaksikan film di OTT dibandingkan bioskop. Pada kuartal kedua di 2022 sudah ada 16,9 juta subscriber di layanan televisi berbayar dan mengalami kenaikan hingga 9,5 persen dibandingkan tahun lalu.
Kenaikan revenue dari OTT pun dilaporkan mencapai 300 persen tiap tahunnya dan lebih banyak dikuasai oleh layanan internasional seperti Netflix, Apple TV, dan Amazon Fire TV. Sementara layanan lokal hanya mencakup pasar sebesar 20 persennya saja.
(ass/mau)