.webp)
Aktor Dwayne Johnson sepertinya benar-benar berinvestasi pada karakter superhero perdananya di DCEU. Ia berusaha untuk memperpanjang napasnya di situ agar tak seperti bintang-bintang lainnya.
Hal itu pun diperlihatkannya dalam proyek perdananya, yakni Black Adam. Sosok anti-hero yang telah menjadi sorotan sejak beberapa tahun lalu usai proyek itu diumumkan.
Lantas bagaimana dengan penampilannya di film tersebut?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spoiler alert!!! Berita ini mengandung spoiler dari film Black Adam
Black Adam dibuka dengan suasana di era kuno dari negara bernama Kanhdaq, di mana ada seorang raja zalim yang memperbudak rakyatnya demi mendapatkan Eternium untuk dibuat menjadi mahkota Sabacc.
Di antara budak-budak tersebut ada sesosok anak kecil yang berani maju dan berjuang seperti halnya seorang pahlawan. Ia pun menjadi simbol perlawanan pada sang raja hingga akhirnya mendapatkan kekuatan dari penyihir dengan mengucap mantra yakni Shazam.
Di situlah para penonton mungkin sedikit terkecoh dengan alur cerita yang disuguhkan. Banyak yang menduga sosok Black Adam (Dwayne Johnson) adalah jelmaan dari bocah kecil tadi yang tertidur setelah berhasil menaklukan sang raja tiran tersebut.
 Cuplikan adegan di Black Adam. Foto: Dok. Warner Bros |
Ternyata hal itu justru menjadi salah satu plot twist dan juga alasan kenapa terjadi perkelahian antara Black Adam dan para anggota Justice Society of America yang dipimpin Hawkman (Aldis Hodge).
Kejutan-kejutan tersebut membuat kita sedikit banyaknya teringat dengan formula-formula yang ditampilkan oleh Marvel di era-era Avengers beberapa tahun silam.
Tak hanya itu saja, mereka juga menyajikan sedikit bumbu komedi lewat penampilan-penampilan dari Bodhi Sabongui, Mohammed Amer, hingga Noah Centino yang karismanya sebagai chick magnet benar-benar dirusak di sini.
Semua kejutan pun ditutup dengan manis lewat post-credit yang sangat epic hingga membuat banyak penonton langsung tak sabar menantikan lanjutan dari seri tersebut ataupun film lainnya di semesta yang sama.
Mungkin ini juga jadi salah satu alasan kenapa Warner Bros dan DC ngotot untuk mengedit film tersebut agar masuk dalam rating PG-13 (sebelumnya rating dewasa) demi meraih fans-fans remaja yang akan tumbuh dalam film-film terbaru mereka.
Meski begitu, masih ada beberapa kekurangan yang dirasakan dari film garapan Jaume Collet-Serra. Ada beberapa plot cerita yang terasa menggantung dan seharusnya tak perlu, sementara beberapa karakter penting justru kehilangan porsinya.
 Cuplikan adegan di Black Adam. Foto: Dok. Warner Bros |
Beberapa CGI yang dihadirkan dalam adegan aksi pun sempat terlihat kasar, meskipun ada pula yang cukup keren dan mengingatkan kita pada apa yang biasa dilakukan DC (super slowmo dan efek-efek petir).
Secara keseluruhan Black Adam masih cukup menyenangkan untuk disaksikan dan menghibur dengan adegan aksi yang sedikit brutal, namun masih aman untuk anak di bawah umur.
Black Adam sudah bisa disaksikan sejak hari ini, Rabu (19/10) di seluruh bioskop di Tanah Air.
(ass/mau)
