3 Fakta Film Horror Pamali yang Diadaptasi dari Game

3 Fakta Film Horror Pamali yang Diadaptasi dari Game

Diah Retno Andani - detikHot
Rabu, 19 Okt 2022 11:27 WIB
Game Horor Pamali
Foto: Dok. Lyto
Jakarta -

Mendekati Halloween, perfilman Indonesia tengah didominasi oleh genre horror. Banyak tayangan horror baru yang bisa jadi pilihan untuk ditonton, baik untuk sekadar memenuhi rasa penasaran hingga memacu adrenalin.

Beberapa film horor diadaptasi dari kisah nyata, novel, bahkan dari game lokal. Seperti Pamali yang sedang tayang di bioskop dan film DreadOut (2019) masuk ke dalam kategori yang terakhir disebutkan.

Simak deretan fakta dari film Pamali berikut ini:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Youtube]

ADVERTISEMENT

1. Adaptasi dari game

Pamali merupakan film yang diadaptasi dari sebuah game dengan judul yang sama. Diketahui film tersebut diproduksi oleh Lyto Pictures yang merupakan bagian dari perusahaan Lyto, salah satu perusahaan game pertama terlama di Asia Tenggara.

Game Pamali: Indonesian Folklore Horror dirilis pertama kali oleh StoryTale Studios pada 27 Desember 2018. Selaras dengan namanya, game ini tentu bercerita mengenai larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang. Ada sekitar 4 bagian dalam game dengan 30-35 ending untuk setiap bagiannya.

Bagian dalam game Pamali: Indonesian Folklore Horror tersebut berisi cerita mengenai hantu lokal yang telah dikenal secara luas seperti The White Lady (Kuntilanak), The White Corpse (Pocong), The Little Devil (Tuyul), dan The Hungry Witch (Leak). Melalui game ini, kita bisa mengenal berbagai hal tentang mitos, sesuatu yang tabu, serta budaya masyarakat Indonesia.

2. Mengangkat budaya lokal

Jadwal Film XXI di 5 Bioskop Bali Kamis 6 Oktober 2022, Horor PamaliPoster film Pamali Foto: Istimewa

Pada game-nya sendiri berfokus tentang kisah yang didasarkan pada cerita rakyat Indonesia. Pada filmnya tentu tak jauh berbeda, film Pamali ini tetap mengangkat unsur budaya dan kepercayaan masyarakat lokal. Pamali sendiri memiliki arti pantangan dan larangan yang dianggap membawa keburukan dan bahaya bagi yang melakukannya.

Film Pamali ini mengangkat unsur budaya Sunda, diketahui pada tempo dulu 'pamali' digunakan sebagai benteng untuk menyelamatkan alam, nilai-nilai, hingga tatatan sosial. Namun, pada masa kini hal tersebut perlahan luntur yang membuat pamali ini kerap diabaikan. Adanya unsur budaya Sunda, diharapkan film tersebut juga mampu untuk semakin mengenalkan budaya lokal secara lebih luas beserta keindahan alam Jawa Barat.

3. Alur yang membuat penasaran

Pamali menceritakan mengenai Jaka Sunarya yang baru saja kehilangan pekerjaan. Lalu, istrinya yang bernama Rika ingin menjual rumah peninggalan orangtuanya untuk memukai hidup baru. Namun, di desa tersebut, Rika yang tengah hamil secara tidak sengaja melanggar salah satu pantangan yang sudah menjadi tradisi di tempat itu.

Cerita yang dihadirkan membuat penonton penasaran dengan hal apa yang akan terjadi pada Rika dan Jaka. Film ini dibintangi oleh Marthino Lio, Putri Ayudya dan Taskya Namya sebagai pemeran utama. Tiga pemeran utama ini dipercaya dapat menampilkan akting yang membuat cerita tersebut menjadi lebih bernyawa.

(aay/aay)

Hide Ads