Investigasi terkait insiden penembakan di lokasi syuting film Rust yang diduga dilakukan oleh Alec Baldwin masih terus bergulir. Kini FBI merilis sebuah pernyataan terbaru yang menyebutkan bahwa memang benar Alec Baldwin yang menarik pelatuk pistol yang menewaskan sinematografer Halyana Hutchins tahun 2021.
Alec Baldwin dalam wawancara dengan ABC mengaku bahwa dirinya sama sekali tidak pernah menembakkan pistol tersebut. Dia mengaku tidak menarik pelatuknya. Dia juga bersikeras bahwa pistol yang dia pegang itu merupakan pistol properti tanpa peluru.
"Aku tak pernah menekan pelatuknya. Pelatuknya tak ku tarik sama sekali. Aku tak pernah mengarahkan senjata pada siapa pun dan menekan pelatuknya, tak pernah," ungkapnya kala itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FBI justru merilis laporan berbeda. Dalam serangkaian tes penembakkan tidak disengaja yang dilakukan belum lama ini, FBI mengeluarkan kesimpulan bahwa memang Alec Baldwin yang menarik pelatuk pistol tersebut.
Sementara itu pihak detektif saat ini masih menunggu laporan akhir dari FBI sebelum meneruskan hasil tersebut ke kejaksaan. Nantinya proses hukum akan berlanjut apakah akan ada hukuman yang dijatuhkan kepada pihak yang terlibat dalam insiden tersebut.
Pihak Alec Baldwin belum menanggapi hasil laporan FBI itu.
Tragedi kecelakaan penembakan yang dilakukan Alec Baldwin di lokasi syuting Rust menjadi catatan kelam dari sejarah perfilman Hollywood. Hal ini mendorong tim produksi untuk lebih ketat dan cermat lagi dalam mengatur properti saat syuting.
Insiden penembakan di lokasi film Rust terjadi usai seorang petugas properti senjata bernama Hannah Gutierrez Reed menyiapkan tiga pistol untuk digunakan. Dia kemudian meletakkan ketiganya di sebuah keranjang di luar lokasi. Lalu asisten sutradara Dave Hall pun mengambil salah satu pistol dan memberikannya pada Alec Baldwin. Tanpa mengecek terlebih dahulu ia pun mengatakan pistol itu aman dengan istilah cold gun.
Alec melakukan latihan menembak ke arah kamera di depan sutradara Joel Souza dan Halyna Hutchins. Ternyata kamera tersebut berisi peluru cartridge hingga membuat keduanya cedera parah. Joel pada bahu sementara Hutchins di bagian perut.
Para kru pun panik dan langsung menghubungi 911. Joel pun mendapatkan perawatan di rumah sakit dan kritis. Sementara Halyna Hutchins harus dilarikan ke rumah sakit yang lebih besar yakni University of New Mexico Hospital dengan helikopter. Halyana Hutchins meninggal dalam perjalanan karena pendarahan.