Prilly Latuconsina sedang bahagia. Film garapannya yang berjudul Kukira Kau Rumah dapat rekor MURI.
Prilly Latuconsina tak menyangka bisa mendapatkan prestasi tersebut. Karena ini kali pertamanya dalam hidup, ia memproduseri sebuah film.
"Senang banget karena yang bikin lebih senang adalah ini tuh masa pandemi ya. Di mana benar-benar masa yang susah banget untuk kita semua, terlebih lagi untuk industri film," ujar Prilly Latuconsina saat ditemui di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang membuat Prilly Latuconsina tak menyangka adalah kala film pertamanya itu mendapatkan 2 juta penonton. Padahal situasi di Indonesia masih belum stabil karena Pandemi COVID-19.
"Di mana kan waktu awal pandemi kita ngerasain bioskop tutup, terus pas Ku Kira Kau Rumah tayang kapasitasnya nggak full ada yang nggak bisa diisi kita harus jaga jarak. Jadi kekhawatiran aku sebagai produser film ini tayang di bioskop itu gede banget," beber Prilly Latuconsina.
"Hari pertama tayang itu sampai nggak bisa tidur, sampai nggak bisa kalau nggak cek handphone, cek studio karena benar-benar ini proyek pertama kan. Pastilah pengin filmnya ditonton banyak orang. Tapi nggak muluk-muluk juga sampe 2 juta sih sebenernya, nggak ditargetin sampe 2 juta. 100 ribu aja aku udah seneng banget karena ada 100 ribu orang nih yang nonton karya pertama aku," lanjutnya.
Prilly Latuconsina mengucap syukur. Ia selalu takjub dengan keajaiban Sang Pencipta.
"Tapi luar biasa memang renacana Tuhan sampai 2 juta itu senang banget. Karena ini bisa jadi awal lagi film Indonesia bisa box office dan yang paling penting orang bisa kembali lagi ke bioskop, udah nggak takut lagi ke bioskop dan akhirnya kita bisa hidup lebih normal lagi dari sebelumnya kan. Kita udah ada hiburan baru lagi bioskop yang tadinya sempet tutup," tukas Prilly Latuconsina.
Kukira Kau Rumah adalah film drama psikologis. Film tersebut diadaptasi dari lagu berjudul sama yang dibawakan oleh Amigdala.
Kukira Kau Rumah disutradarai oleh Umay Shahab. Film itu bercerita tentang seorang pemuda bernama Pram yang kesepian karena tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Pram pun mengisi hari-harinya dengan bekerja sebagai penyanyi kafe. Ia pun bertemu dengan perempuan bernama Niskala yang diam-diam suka mendengarkan Pram bernyanyi. Ternyata Pram tidak mengetahui jika Niskala adalah ODB (Orang dengan Bipolar).
(hnh/tia)