Ditiru Banyak Orang, Film Joker Dilarang Tayang di Jepang

Ditiru Banyak Orang, Film Joker Dilarang Tayang di Jepang

Hafidjah Nuraulia - detikHot
Selasa, 16 Nov 2021 09:25 WIB
Salah satu adegan di film Joker.
Salah satu adegan di film Joker. Dok. Ist
Jakarta -

Jepang dikabarkan akan melarang penayangan film Joker usai peningkatan kejahatan meningkat. Hal ini diberlakukan usai terjadinya insiden penikaman saat Halloween dan serangan di sebuah kereta Tokyo.

Film Joker asal Amerika Serikat yang rilis pada tahun 2019. Film yang digarap oleh sutradara Todd Phillips ini berdurasi selama 2 jam 2 menit dengan mengisahkan tentang seorang komedian bernama Arthur Fleck yang mengalami gangguan mental sehingga melakukan tindakan kriminal.

Media Jepang telah melaporkan pihak berwenang untuk melarang penayangan film Joker dari TV karena meningkatnya angka kejahatan yang meniru karakter Joker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari 8 Days, banyak kejahatan yang terinspirasi dari adegan film Joker, dimana karakter yang diperankan oleh Joaquin Phoenix ini menewaskan tiga orang di kereta bawah tanah.

Pada Halloween 31 Oktober lalu, seorang pria berusia 24 tahun menggunakan kostum Joker ditangkap usai menikam penumpang secara acak di kereta Keio Line, di Tokyo.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya menyerang penumpang, ia juga membakar gerbong kereta. Dari insiden tersebut, 17 orang membutuhkan perawatan medis akibat luka pisau dan asap yang dihasilkan dari kebakaran tersebut.

Lalu, pada 8 November lalu, seorang pria berusia 69 tahun juga ditangkap karena diduga menyalakan api di kereta Kyushu. Lagi-lagi, pelaku mengaku bahwa ia meniru serangan yang serupa pada 31 Oktober lalu.

Oleh karena itu, kekhawatiran masyarakat terkait keselamatan saat menaiki kereta meningkat dan pihak berwenang pun melarang penayangan film Joker di sejumlah saluran televisi Jepang.

Rupanya, tidak hanya Jepang, awal tahun ini pengadilan Rusia juga sempat dilaporkan telah melarang penayangan serial animasi Death Note, Tokyo Ghoul dan Inuyashiki.

Hal ini disebabkan serial animasi tersebut menampilkan kekejaman, pembunuhan, dan kekerasan yang bisa saja mengakibatkan penonton mengikuti konten tersebut.




(ass/ass)

Hide Ads