The Medium, Saingan Yuni di Oscar 2022

The Medium, Saingan Yuni di Oscar 2022

Asep Syaifullah - detikHot
Selasa, 02 Nov 2021 18:10 WIB
Film The Medium
The Medium jadi saingan Yuni di Oscar 2022. Dok. Ist
Jakarta -

Jika bicara soal film horor Thailand, tentunya sudah tak perlu lagi diragukan kualitasnya. Mereka selalu berhasil membuat penontonnya bergidik dengan jumpscare atau pun efek-efek yang digunakannya.

The Medium jadi salah satu yang paling banyak dibicarakan saat ini. Film garapan Banjong Pisanthanakun itu disebut-sebut menawarkan kengerian yang berbeda.

Bahkan teror yang ditampilkan dalam film tersebut bisa membekas setelah kita menyaksikannya. Nggak percaya? Buktikan sendiri!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Film yang tayang sejak 20 Oktober lalu di bioskop Tanah Air itu pun menuai sukses besar dan menjadi film Thailand paling laris di Indonesia dengan raihan tiket hingga saat ini mencapai lebih dari 150 ribu.

Film tersebut juga berhasil menjadi wakil dari Thailand untuk kancah Oscar 2022 mendatang pada kategori Best International Features Film dan bersaing dengan Yuni yang menjadi wakil Indonesia.

ADVERTISEMENT

Sinopsis The Medium

Mengambil sebuah lokasi di kota bernama Isan di Thailand, The Medium adalah sebuah mockumentary yang mengikuti sepak terjang seorang dukun (atau medium) bernama Nim (Sawanee Utoomma).

Kata Nim, keluarganya turun temurun menjadi medium untuk dewa lokal yang diberi nama Dewa Bayan. Seharusnya yang berikutnya menjadi medium untuk Dewa Bayan adalah kakaknya Nim, Noi (Sirani Yankittikan). Tapi Noi menolak dan akhirnya Nim-lah yang menjadi medium untuk Dewa Bayan.

Kisah dimulai ketika suami Noi, kakak ipar Nim meninggal dunia. Di sana Nim bercerita tentang kejadian tidak mengenakkan yang dialami oleh keluarganya.

Kejadian aneh mulai terjadi malam itu ketika keponakan Nim, anak Noi yang bernama Ming (Narilya Gulmongkolpech), menunjukkan sesuatu yang aneh. Dia bertingkah tidak normal malam itu. Keanehan itu tidak berhenti sampai di sini.

Film The MediumFilm The Medium Foto: Dok. Ist

Hari-hari berikutnya Ming makin tidak bisa dikontrol. Kadang dia bertingkah seperti orang tua. Kadang dia berlaku seperti anak kecil. Ming mengaku mulai mendengar suara-suara.

Dia juga mulai merasakan sakit. Hal ini katanya adalah tanda-tanda dia akan "dirasuki" oleh Dewa Bayan. Noi dulu juga merasakan hal yang sama.

Tanpa berkonsultasi dengan adiknya, Noi melakukan "upacara penerimaan" untuk Ming. Dan inilah awal dari semua mimpi buruk.




(ass/wes)

Hide Ads