Lea Seydoux berperan sebagai Madeleine Swann, seorang psikiater yang jatuh hati dan menjadi kekasih dari James Bond. Karakter tersebut juga sempat tampil di Spectre dan hadir kembali di No Time To Die.
Ada beberapa perbedaan yang dirasakan oleh Lea kala tampil di dua film tersebut. Apalagi keduanya digarap oleh sutradara berbeda, Sam Mendez pada Specter, sementara Cary Joji Fukunaga pada No Time To Die.
"Ya, aku merasa berbeda dengan Spectre karena ini juga memiliki sutradara yang baru. Cary Fukunaga memiliki gaya yang berbeda dengan Sam Mendez dan hal itu sangat bagus karena aku merasa berada di film yang beda," ungkap Lea Seydoux dalam wawancara eksklusif bersama detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serta bagaimana karakterku digambarkan di dalam film juga berbeda. Kurasa kali ini ada penggalian karakter lebih dalam dan ia menjadi lebih dewasa. Ia menjadi seorang wanita sesungguhnya dan kompleksitas lainnya. Hal itu sangat menarik bagiku dan itu sangat asyik untuk digali lebih dalam," tuturnya.
Ia pun menjelaskan jika porsi percintaan antara dirinya dengan James Bond (Daniel Craig) akan lebih ditampilkan dan mendapatkan porsi yang lebih besar.
Hal itu pun berdampak pada karakter yang dimainkannya, Madeleine Swann yang jadi galau. Bukan karena problematika cinta saja, melainkan pilihannya terkait hidup atau pun kekasih hati yang menjadi paradoks.
"Ada sesuatu yang membuatnya jadi lebih lemah dan ia memiliki sebuah paradoks. Ia jatuh cinta dengan James Bond namun di waktu yang sama, ia berusaha untuk melindungi dirinya dan ia punya rahasia yang harus diceritakan pada James Bond," ungkap Lea Seydoux.
Lea Seydoux pun mengungkapkan jika ada sebuah rahasia yang diketahui oleh karakternya itu dan akan membuat segalanya berubah jika ia memberitahukannya pada James Bond.
Lalu apa sebenarnya rahasia yang akan diungkapkan oleh Madeleine Swann pada Bond? Simak jawabannya di bioskop karena film No Time To Die sudah bisa disaksikan mulai 30 September 2021.
(ass/dal)