15 tahun bukanlah waktu yang sebentar bagi seorang aktor untuk bisa menjalankan sebuah karakter dalam film. Ada banyak kekhawatiran yang dirasakan oleh mereka, entah takut terjebak di dalamnya atau berakhir buruk hingga dilupakan.
Daniel Craig pun mengakhiri perjalanannya sebagai James Bond dengan cara yang sangat baik, di mana film tersebut tengah menuju ke arah berbeda dengan janji-janji manis terkait isu seksis yang kerap disandingkan sebelum-sebelumnya.
Masa-masa tersebut pun meninggalkan banyak kenangan bagi Daniel Craig, sebagaimana yang diungkapkannya dalam wawancara eksklusif bersama detikcom baru-baru ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berujar jika dirinya tak pernah mengingat hari buruk yang dialaminya saat memerankan karakter tersebut, baginya semua kenangan itu sangatlah indah.
"Soal hari terbaik dan terburuk, ada banyak sekali hari-hari indah dalam film James Bond sehingga membuatku tak pernah berpikir soal hari buruk. Aku sama sekali tak ingat dengannya, aku benar-benar tak ingat."
"Sangat sulit untuk memikirkan tentang hal itu, mungkin ada masa di mana kau harus bekerja lebih keras namun aku tak pernah memikirkannya," tuturnya.
![]() |
Mungkin Daniel Craig tak mengalami hari buruk saat syuting, namun di luar itu ada banyak sekali kejadian tak mengenakan yang terjadi pada dirinya serta keluarga. Sorotan media dan publik yang begitu besar ternyata menimbulkan efek negatif padanya.
Bahkan pada wawancaranya 2015, ia sempat berkata jika dirinya lebih memilih memotong nadinya sendiri daripada berperan sebagai James Bond lagi.
"Kehidupan pribadiku terdampak dengan ketenaran mendadak yang ku alami. Aku bahkan sampai mengunci diriku di kamar dan menutup tirai. Mental dan fisikku benar-benar dalam tekanan, (Hugh Jackman) membantuku untuk menghadapinya dan menerima (ketenaran) tersebut," ungkapnya kala itu.
Sebagaimana yang diulas dalam dokumenter Being James Bond (2021), Hugh Jackman adalah aktor yang paling berpengaruh serta menolongnya kala itu.
Rasanya tak terlalu mengherankan Hugh Jackman mengulurkan tangan buat Daniel Craig. Di masa-masa dia memerankan Wolverine, Hugh Jackman juga sempat mengalami hal yang sama. Usai berperan sebagai mutan di film X-Men (2000), ia tiba-tiba saja menjadi aktor kelas A di Hollywood.
(ass/wes)