Wacana soal bioskop dibuka akhirnya jadi nyata. Bioskop akan buka lagi pada 15 September 2021 besok, mundur satu hari dari rencana awal yakni 14 September 2021.
Jaringan bioskop XXI, CGV, dan Cinepolis sudah mengumumkan lewat media sosial masing-masing bahwa gerai mereka akan mulai dibuka 15 September 2021. Masing-masing jaringan bioskop juga telah memberitahukan syarat-syarat buat bisa menyaksikan film di bioskop usai PPKM.
Sederet film pun sudah disiapkan buat tayang. Di barisan film yang akan tayang di CGV ada judul-judul seperti Malignant, Black Widow, The Suicide Squad, Mogadishu, Free Guy, hingga No Time To Die. Sementara di XXI dan Cinepolis ada Shang-Chi and the Legend of The Ten Rings, Peter Rabbit 2 dan Jungle Cruise.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jadwal bisa saja berubah sewaktu-waktu. Jadwal penayangan di hari pertama bioskop buka usai PPKM baru bisa dilihat esok hari.
Berikut ini syarat baru buat menyaksikan film di bioskop:
1. Sudah mendapatkan 2 kali vaksinasi,
2. Memiliki aplikasi PeduliLindungi dan melakukan scan QR code lewat aplikasi,
3. Pengunjung di bawah usia 12 tahun dilarang masuk ke area bioskop,
4. Menerapkan protokol kesehatan di seluruh area bioskop seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan selalu menjaga kebersihan tangan,
5. Mengikuti aturan makan dan minum sesuai kebijakan pemerintah kota setempat.
Sebelumnya Djonny Syafruddin, Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia, memberikan penjelasan soal rencana bioskop dibuka lagi. Menurutnya, untuk bisa menghidupkan lagi bioskop setelah PPKM Darurat diperlukan pemberlakuan peraturan yang lebih ketat.
"Persiapan lebih ketat, superketat. kan ada yang harus memiliki semacam QR Code dari peduliLindungi. Kita juga harus clear, artinya siap. Kita sudah beberapa kali pertemuan, itu nanti kita sebar ke seluruh Indonesia," ujarnya kepada detikcom.
Asosiasi Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia pun tidak segan akan memberi hukuman kepada bioskop yang longgar dalam menerapkan protokol kesehatan. Karena menurut Djonny, izin untuk kembali membuka bioskop ini susah didapatkan.
"Karena kita izinnya kan susah banget. Itu rencananya kayak gitu. Jadi yang bertanggung jawab asosiasi. Kalau dia nyeleweng kita peringatkan, kalau dia lawan, kita kasih tahu baik-baik. Kalau nggak mau juga kita laporkan, tutup bioskopnya kalau bandel," lanjutnya.
Menyoal film yang akan tayang, menurut Djonny semua tergantung distributor film. Dia juga menaruh kekhawatiran pada film yang akan ditayangkan. Karena peraturan yang semakin ketat ada kemungkinan bahwa distributor film-film Amerika Serikat enggan menayangkan filmnya di bioskop.
"Film Amerika ini kita harus approach. Pertanyaannya berapa banyak (bioskop) yang dibuka? Kalau kurang dari 60 persen kayaknya berat, yang punya film mau kasih film (untuk ditayangkan). Nah kalau tidak ada film, nggak bisa operasional kita. Mau gimana coba?" ujarnya.