The Help merupakan film drama Amerika Serikat yang mengadaptasi kisah dari novel Kathryn Stockett dengan judul sama. Film ini disutradarai oleh sahabat dari Stockett, Tate Taylor. Berlatar pada era 1960-an, film ini mengisahkan para wanita Afrika-Amerika yang kerap mendapatkan perlakuan rasisme.
Kisah berawal dari seorang gadis yang baru lulus kuliah, Eugenia 'Skeeter' Phelan (Emma Stone), yang baru kembali ke kampung halamannya. Dia bermimpi menjadi seorang penulis. Disana dia bergabung dengan perkumpulan wanita sosialita yang memiliki pengaruh besar.
Perlu diketahui, para wanita sosialita tersebut seluruhnya berkulit putih dan hampir semuanya mempekerjakan wanita kulit hitam sebagai asisten rumah tangganya. Parahnya, mereka semua melakukan diskriminasi terhadap para asisten rumah tersebut, salah satu korbannya adalah Aibileen Clark (Viola Davis).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skeeter yang memang seseorang yang berpendidikan tidak suka terhadap perilaku rasis teman-temannya terhadap warga kulit hitam tersebut. Hal itu membuat tergerak untuk membuat sebuah buku mengenai kehidupan para asisten rumah tangga di daerahnya.
Melihat kebaikan hati Skeeter yang tak pernah berperilaku rasis, Aibileen kemudian menceritakan kisahnya kepada Skeeter. Dia menceritakan berbagai kisah diskriminatif mulai dari aturan penggunaan toilet yang berbeda hingga perlakuan brutal yang sering dialaminya dari sang majikan.
Tak hanya bersuara sendiri, Aibileen juga mengajak teman pelayan lainnya, Minny Jackson (Olivia Spencer) untuk menceritakan kisahnya. Namun, ada hal yang harus dikorbankan oleh Aibileen dan yang lainnya agar buku tersebut dapat terbit.
![]() |
Pada akhirnya, Megyn berhasil mengumpulkan lebih dari 20 wanita yang mengalami pelecehan seksual oleh Roger. Mereka semua membuat Gerakan yang bernama MeToo. Melihat gugatan tersebut, Roger menganggapnya hanya sebagai fitnah belaka.
MeToo melanjutkan perkara ini ke jalur hukum yang membuat Roger harus berhadapan dengan pengacara kawakan seperti Rudy Giuliani (Richard Kind) dan pemilik media Fox, Rupert Murdoch (Malcolm McDowell).
Lantas, apa yang harus dikorbankan para asisten rumah tangga agar buku tersebut dapat terbit? Dapatkah buku dari Skeeter mengubah pandangan orang-orang tentang perlakuan diskriminatif pada orang kulit hitam? Jika kamu penasaran, kamu dapat menonton The Help dalam platform-platform streaming yang tersedia.
Sudah banyak film yang mengisahkan tentang rasisme, namun The Help tampil berbeda dengan film dengan tema yang sama. Alih-alih tampil gelap dan depresif, film ini justru ringan dan penuh warna.
Bukan bermaksud menunjukkan perlakuan rasisme adalah hal yang menyenangkan, namun menggambarkan apa yang terjadi pada tahun tersebut. Namun melalui perspektif kebanyakan orang kulit putih, perilaku diskriminatif pada orang kulit hitam seperti keseharian yang sudah biasa dilakukan.
![]() |
Walaupun begitu, The Help tidak bermaksud memojokkan orang-orang berkulit putih. Hal ini terlihat dengan adanya sosok Skeeter dan sahabatnya, Celia yang memperlakukan orang-orang kulit hitam seperti halnya berinteraksi dengan orang kulit putih.
Secara keseluruhan, The Help mampu membuat penonton tersenyum, tertawa, dan merasakan simpati dalam satu waktu. Kisah dalam film ini memang mengharukan, tapi tidak menyedihkan.
Film ini memang ringan dan sederhana, namun tidak murahan. The Help dapat memberikan tontonan yang menguras hati dan emosi serta memberikan kesan yang mendalam terkait rasisme.
(ass/ass)