Festival Film Indonesia 2021 akan tetap diselenggarakan meski Indonesia masih berada di tengah kondisi pandemi. Tema yang diusung oleh Festival Film Indonesia 2021 adalah Sejarah Film dan Media Baru.
Pada Kamis (15/7/2021), Reza Rahadian selaku Ketua Umum Festival Film Indonesia 2021 memimpin konferensi pers sekaligus jadi momen peluncuran Festival Film Indonesia 2021 dan pengenalan jajaran komite buat FFI pada periode 2021 sampai dengan 2023.
Sederet anggota Komite Festival Film Indonesia 2021-2023 juga antara lain Garin Nugroho, Ketua Bidang Acara Inet Leimena, Sekretariat Linda Gozali, Humas Nazira C. Noer dan Emira P. Pattiradjawane, serta Keuangan dan Pengembangan Usaha Gita Fara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini semua yang kamu perlu tahu soal gelaran Festival Film Indonesia 2021:
1. Proses pendaftaran
Deretan film Indonesia yang akan masuk jadi nominasi Festival Film Indonesia 2021 harus didaftarkan terlebih dahulu kepada komite. Pendaftaran film akan mulai dibuka hari ini Kamis (15/7/2021) sampai dengan 30 Agustus 2021.
2. Proses penjurian
Semua film yang sudah didaftarkan kemudian akan dikurasi dan dilakukan proses seleksi untuk masuk kategori-kategori seperti tahun-tahun sebelumnya. Dijelaskan oleh Garin Nugroho, jumlah nominasi di masing-masing kategori akan disesuaikan dengan jumlah film yang didaftarkan untuk diseleksi. Sehingga perlu diberi permakluman apabila ada kategori-kategori tertentu memiliki jumlah nominasi lebih banyak dari kategori lainnya.
Proses seleksi dan penjurian akan berlangsung pada 30 Agustus 2021 sampai dengan 25 Oktober 2021.
3. Malam nominasi
Setelah semua film diseleksi kemudian film-film tersebut bakal dikategorisasi ke dalam sederet nominasi seperti Pemeran Utama Pria/Wanita Terbaik hingga Film Terbaik. Pengumuman hasil seleksi dan nominasi akan disiarkan langsung pada 10 Oktober 2021.
4. Malam penghargaan
Malam penghargaan Piala Citra Festival Film Indonesia 2021 akan dilakukan pada 10 November 2021. Tanggal ini bertepatan dengan perayaan Hari Pahlawan. Hal ini dilakukan sekaligus sebagai momentum untuk mengusulkan Usmar Ismail, tokoh film nasional yang melahirkan Festival Film Indonesia, untuk jadi Pahlawan Nasional.
5. Deretan kategori baru
Ada momentum istimewa lainnya yang akan diluncurkan di Festival Film Indonesia 2021, yaitu lahirnya sederet kategori baru yang ada di bawah label 'Favorit'. Pemenang kategori ini akan dipilih langsung oleh penonton film Indonesia dengan melibatkan suara mereka lewat media-media baru. Beberapa kategori baru di Festival Film Indonesia 2021 adalah Film Favorit, Aktor Favorit, Aktris Favorit, dan Kritik Film.
Kategori Favorit ini dibuat dalam rangka melibatkan masyarakat dan juga memberi kesempatan buat penonton film Indonesia untuk terlibat langsung dengan FFI sehingga gelaran ini akan jadi meriah. Proses pemilihan atau voting akan bisa dilakukan di situs resmi FFI.
6. Menyempurnakan proses penjurian
Tahun ini, proses penjurian Festival Film Indonesia akan disempurnakan. Garin Nugroho menyebutkan bahwa telah dilakukan banyak evaluasi dari penjurian yang lalu dan merupakan kelanjutan dari ketentuan yang sudah terbangun sebelumnya.
"Komite FFI tahun ini membangun tiga hal penting dalam aspek penjuriannya, yaitu peran asosiasi profesi perfilman, keterlibatan aktif masyarakat, dan juga sistem dewan juri," ujar Garin Nugroho selaku perwakilan dari Badan Perfilman Indonesia.
Dengan disempurnakan proses penjurian di FFI 2021 ini, komite mencoba mengelola sistem penjurian dengan partisipasi aktif dari asosiasi, membuka ruang diskusi, serta berdialog terkait tantangan yang dihadapi oleh asosiasi perfilman, sekaligus melibatkan ekosistem film secara luas.
Anggota Dewan Juri akan dipilih oleh Komite FFI 2021 - 2023 lewat masukan, diskusi, dan voting dari asosiasi-asosiasi profesi perfilman.
7. Merangkul pegiat film hingga pelosok Nusantara
Komite FFI melihat adanya perkembangan besar dalam disiplin film dokumenter, film pendek, film animasi, dan kritik film, sehingga akan dikelola bersama asosiasi terkait untuk bekerja sama mengembangkan model penjurian di daerah-daerah untuk film pendek dan film dokumenter hingga ke pelosok Indonesia.