Emma Stone dikenal sebagai salah satu aktris berbakat di industri Hollywood. Jejaknya di dunia akting tak cukup dihitung dengan sepuluh jari.
Sebuah ulasan dari The Hollywood Reporter pernah menyebut bintang 32 tahun ini sebagai aset muda terbaik di Hollywood. Ia pernah tampil dalam kisah Spider-Man, beralih kemudian berperan dalam black comedy-drama dalam Birdman (2014), kemudian keterlibatannya dalam drama musikal La La Land makin meneguhkan karier aktingnya.
![]() |
Tahun ini sebuah peran yang tak kalah menantang menghampirinya. Emma Stone diminta menuliskan sejarah ulang kisah 101 Dalmatians dengan memerankan sosok Cruella, sang villain legendaris dalam cerita tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disney mencoba menceritakan kembali tentang asal usul Cruella. ia tak begitu saja muncul dan menjadi jahat. Untuk itu Emma Stone diminta memerankan dua sisi karakter di dalam satu tokoh yang jadi poros cerita film tersebut.
![]() |
"Tak ada aktris lain yang kupikir tepat untuk menghidupkan karakter tersebut dan merangkai perjalanan dari Estella menjadi Cruella sebaik Emma Stone," ungkap Marc Platt, produser di balik film ini.
detikcom berkesempatan berbincang langsung dengan Emma Stone untuk proyek barunya di film ini. Ia menceritakan bagaimana tantangan yang ia hadapi selama melakoni peran di film Cruella.
Dalam obrolan yang berlangsung via Zoom dari kediaman sang aktris di Amerika Serikat, Emma Stone menceritakan transformasi yang ia lakukan menjadi sosok antagonis Cruella de Vil.
"Rasanya menyenangkan, bagaimana dirimu menempatkan sisi Estella dan Cruella jadi satu. Aku rasa cerita ini memiliki pesan bagaimana setiap manusia memiliki sisi yang bertolak belakang di diri mereka. Dan sejumlah kejadian yang kita alami dapat membuat satu sisi di diri kita muncul dan terlihat di mata banyak orang," tuturnya.
![]() |
Cruella menceritakan tentang sosok sang villain yang tergila-gila pada fashion, keglamoran dan kemewahan. Film ini menyuguhkan penampilan Emma Stone dalam beragam kostum yang tak hanya bisa disebut indah namun juga berani, provokatif dan eksentrik.
Di balik penampilan tersebut, dirinya menyimpan dendam yang cukup lama ia pendam. Dendam itu pun menghadirkan sosok Cruella yang berbeda pada Estella.
Ia tak banyak pertimbangan untuk mendapatkan yang ia inginkan. Apapun ia lakukan untuk memuluskan rencana mendapatkan kemenangan meski ia harus mengorbankan orang lain dan orang-orang terdekatnya.
"Untuk peran Cruella, Emma Stone memiliki kemampuan yang luar biasa untuk memainkan karakter yang jahat dan egois, seperti yang dia lakukan di The Favorite," tutur salah seorang produser, Andrew Gunn.
The Favorite merupakan drama berlatar sejarah berlatar awal abad ke-18 di Inggris. Film ini menampilkan kisah antara Duchess of Marlborough (Rachel Weisz) dan Abigail Masham (Emma Stone), yang berlomba-lomba menarik perhatian Ratu Anne (Olivia Colman).
![]() |
Emma Stone memerankan seorang pelayan yang culas sekaligus licik untuk dapat menaikkan statusnya dari kelas bawah dalam film bergenre black comedy itu.
Emma Stone menyelipkan pesan kepada penggemar dan pencinta film di Indonesia untuk tak melewatkan penampilan terbarunya dalam Cruella untuk disaksikan. Disutradarai oleh Craig Gillespie, sutradara salah satu film terbaik di 2018, I, Tonya, Cruella diungkapkan Emma Stone bakal membawa mata dan imajinasi melanglang buana.
"Kalau kalian menyaksikan filmnya semoga kalian benar-benar menikmatinya dan seperti berada di sebuah tempat yang sama sekali berbeda selama dua jam," tuturnya.
(doc/nu2)